Bobo.id - Selain kumpulan planet, di antariksa juga terdapat sabuk asteroid, teman-teman.
Sabuk asteroid terletak di antara planet luar dan planet dalam sistem tata surya dan dapat dikatakan sebagai bagian yang memisahkan planet luar dan planet dalam.
Nah, sesuai namanya, sabuk asteroid adalah tempat di mana banyak asteroid yang ada di tata surya kita berada.
Dari data yang dimiliki oleh para astronom, ada sekitar 1,7 juta asteroid yang ada di sabuk asteroid ini, lo.
Baca Juga: Wah, Peneliti Menemukan Planet Terlarang yang Mirip Planet Neptunus!
Salah satu asteroid yang ada di sabuk ini adalah asteroid bernama Ceres, yaitu asteroid tertua yang pernah ditemukan.
Yuk, cari tahu serba-serbi seputar Ceres yang merupakan asteroid tertua di sabuk asteroid!
Ditemukan Tahun 1801
Di antara jutaan asteroid yang ada di sabuk asteroid, Ceres adalah yang tertua, nih, teman-teman.
Ceres adalah asteroid pertama yang ditemukan, yaitu pada 1801, tepatnya pada 1 Januari oleh Giuseppe Piazzi.
Pencarian asteroid yang dilakukan oleh Pak Piazzi ini ternyata berawal dari Johann Elert Bode.
Pada 1772, ia menyarankan kalau sebuah planet yang belum ditemukan bisa saja berada di antara orbit Mars dan Jupiter.
Karena itulah, Pak Piazzi yang merupakan seorang astronom dipilih untuk mencari planet itu dan justru menemukan asteroid Ceres.
Baca Juga: Keren, Beberapa Galaksi Ini Menyatu dan Berbentuk seperti Tanda Tanya!
Awalnya, Pak Piazzi yang melakukan pengamatan dengan melakukan pemetaan bintang menemukan satu bintang yang posisinya selalu berubah-ubah selama tiga hari.
Posisi bintang yang selalu berubah-ubah ini kemudian membuat Pak Piazzi mengetahui kalau benda antariksa ini bukanlah bintang, melainkan asteroid yang kemudian diberi nama Ceres.
O iya, Ceres sempat menjadi asteroid yang hilang, lo, karena keberadaannya hanya bisa dilihat pada siang hari waktu Bumi dan tidak terlihat saat malam hari.
Hal ini menyulitkan para astronom yang melakukan pengamatan, karena sinar matahari pada siang hari menghalangi pengamatan yang dilakukan.
Setelah seorang ahli matematika bernama Carl Friedrich Gauss menemukan rumus yang tepat untuk mengetahui letak Ceres yang selalu berubah-ubah, barulah Ceres ditemukan letaknya.
Jutaan Asteroid Ditemukan Setelah Ceres Ditemukan
Penemuan kembali Ceres terjadi setelah Pak Gauss menyelesaikan rumus yang dibuatnya dalam mencari Ceres, nih, teman-teman.
Setelah rumus buatannya selesai, seorang astronom dari Hungaria, yaitu Baron Franz Xaver von Zach menggunakan rumus tadi untuk kembali mencari Ceres.
Baca Juga: 50 Tahun Hilang di Ruang Angkasa, Astronom Akhirnya Temukan 'Snoopy'
Awalnya, Pak von Zach kesulitan menemukan Ceres karena langit tidak bersih dan dipenuhi oleh banyak awan.
Namun pada 31 Desember 1801, langit akhirnya bersih dari awan dan Pak von Zach berhasil menemukan lokasi Ceres.
Sejak saat itu, para astronom tidak lagi kehilangan posisi Ceres di antariksa hingga saat ini.
O iya, selain menemukan posisi Ceres, pengamatan itu juga membuat ribuan, bahkan jutaan asteroid ditemukan di sekitar Ceres dan membentuk sabuk asteroid.
Ceres Tidak Lagi Dianggap Sebagai Asteroid
Selain merupakan asteroid tertua yang pernah ditemukan, Ceres juga merupakan asteroid terbesar, lo, teman-teman.
Ceres berukuran lebih dari 473 kilometer dan dianggap sebagai asteroid terbesar di sabuk asteroid.
Bahkan berat Ceres yang terdiri dari batuan dan es diperkirakan menjadi sepertiga dari total keseluruhan berat sabuk asteroid.
Namun ukuran Ceres yang besar membuat astronom kebingungan, apakah Cers masih termasuk sebagai asteroid atau masuk dalam kategori planet katai.
Baca Juga: Bukan Tanpa Tujuan, Ini Pentingnya Bulan yang Mengelilingi Bumi
Akhirnya pada 2006, para astronom menyimpulkan kalau Ceres termasuk dalam kategori planet katai atau planet kecil, nih, teman-teman.
Alasannya adalah karena ukuran Ceres jauh lebih besar dibandingkan asteroid lainnya yang ada di sabuk asteroid.
Meskipun saat ini Ceres termasuk dalam planet katai, ukurannya masih jauh lebih kecil dari Pluto, yang berukuran 14 kali lebih besar dari Ceres.
Wah, membaca ternyata bisa menambah pengetahuan kita pada asteroid tertua di antariksa, nih, teman-teman.
Yuk, banyak membaca agar kita lebih tahu lebih banyak informasi dan pengetahuan!
#AkuBacaAkuTahu
Tonton video ini juga, yuk, teman-teman!
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | NASA,ted-ed,forcetoknow.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR