Karena coelacanth yang pernah ditemukan identik dengan fosil berusia jutaan tahun, maka bagian tubuh dari ikan ini banyak yang tidak sama dengan ikan modern yang ada saat ini.
Contohnya adalah ikan coelacanth punya engsel di tengkoraknya yang memungkinkan ikan ini membuka mulutnya dengan sangat lebar.
Tikus Batu Laos
Sama seperti ikan coelacanth yang ditemukan secara tidak sengaja, tikus batu laos juga ditemukan secara tidak sengaja oleh dua orang peneliti, nih, teman-teman.
Sekitar 1990an, dua orang peneliti mengunjungi sebuah pasar daging di Laos untuk meneliti hewan yang dianggap sebagai pengerat spesies baru.
Pengerat spesies baru ini terlihat seperti campuran antara tupai dan tikus berukuran besar yang dagingnya biasa dimasak oleh penduduk Laos.
Baca Juga: Ubur-Ubur Jenis Ini Dijuluki sebagai Ubur-Ubur Abadi, Apa Sebabnya?
Meskipun daging hewan pengerat ini sering diolah, dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mengetahui jenis hewan ini.
Para peneliti tidak mengetahui jenis hewan ini karena ternyata tikus batu laos tidak pernah ditemukan dalam keadaan hidup sampai pada 2006.
Setelah melakukan penelitian dari DNA, tikus batu laos awalnya dianggap adalah kerabat jauh dari guinea pig, tikus got afrika, bahkan landak.
Namun setelah setahun, baru diketahui kalau hewan pengerat ini adalah satu-satunya spesies yang masih hidup dari keluarga Diatomyidae yang fosilnya menghilang sekitar 11 juta tahun lalu.
Saat ini, tikus batu laos banyak ditemukan di Laos Tengah. Ada juga sejumlah kecil spesies ini yang dapat ditemukan di Vietnam dan tinggal di celah bukit kapur di hutan.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Scientific American,Scishow |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR