Bobo.id - Tubuh manusia punya lima indra yang berguna untuk tubuh.
Bisakah teman-teman menyebutkan apa saja indra yang ada di tubuh kita?
Yap, ada lidah yang merupakan indra perasa, kulit sebagai indra peraba, mata sebagai indra pengelihatan, hidung sebagai indra penciuman, dan telinga sebagai indra pendengaran.
Tahukah teman-teman? Kelima indra yang ada di tubuh kita punya cara kerja masing-masing yang sangat unik, lo.
Baca Juga: Keringat Membuat Tubuh Tidak Nyaman, Inilah 3 Cara Kurangi Keringat
1. Cahaya Diubah oleh Mata Menjadi Gambar
Untuk bisa melihat berbagai benda, gambar, atau cahaya, kita menggunakan indra penglihatan berupa mata.
Ternyata agar kita bisa melihat gambar yang dilihat oleh mata, ada proses panjang yang terjadi dalam mata dan otak, lo.
Proses agar kita bisa melihat gambar adalah dengan masuknya cahaya ke dalam kornea transparan.
Nah, kornea akan melengkung untuk mengarahkannya melalui pupil yang ada di belakangnya.
Pupil dalam mata manusia sebenarnya adalah lubang di dalam lempengan berwarna iris.
Nantinya, iris akan melebar atau menyempit, sesuai dengan banyaknya cahaya yang masuk ke dalam mata melewati pupil ke lensa.
Semakin banyak cahaya yang masuk, maka semakin sempit iris membuka, teman-teman.
Lalu ada bagian mata lainnya yang bernama retina, yaitu lapisan halus jaringan saraf yang punya sel fotoresptor.
Baca Juga: Kenapa Perut Kadang Terasa Nyeri Ketika Olahraga Lari? #AkuBacaAkuTahu
Sel ini berfungsi untuk mengubah cahaya menjadi sinyal yang dapat memberikan stimualasi untuk melakukan proses biologi.
Proses biologi yang terjadi adalah pembentukan gambar visual yang kita lihat, teman-teman.
Cahaya yang masuk ke dalam mata diubah menjadi gambar visual setelah saraf optik membawa sinyal ke otak dan menafsirkannya untuk membentuk gambar visual.
2. Gelombang Suara Diubah Menjadi Sinyal Suara Menggunakan Tulang dan Cairan
Suara yang kita dengar setiap hari awalnya hanya berupa gelombang suara yang ada di udara, lo, teman-teman.
Teinga bagian luar menyalurkan gelombang suara tadi ke saluran telinga ke bagian bernama membran timpani atau yang kita kenal sebagai gendang telinga.
Nah, gelombang suara tadi akan menghantam gendang telinga dan menciptakan getaran di membran atau lapisannya.
Getaran-getaran ini kemudian ditransfer oleh gendang telinga ke tiga tulang kecil di dalam rongga di telinga tengah yang dipenuhi oleh udara.
Baca Juga: Udara Dingin Bisa Membuat Penyakit Asma Kambuh, Kenapa Begitu, ya?
O iya, tiga tulang kecil ini dikenal sebagai pendengaran ossicles, yang terdiri dari malleus, incus, dan stapes yang membawa getaran ke telinga bagian dalam.
Nah, di bagian inilah gelombang suara kemudian diubah menjadi suara.
Selain getaran, ada faktor lain yang mengubah gelombang suara menjadi sinyal suara, nih, teman-teman, yaitu cairan yang ada di telinga bagian dalam.
Tiga tulang kecil yang membawa getaran akan menyebabkan sel-sel rambut dalam koklea yang ada di telinga bagian dalam mengaktifkan reseptor saraf.
Dari reseptor saraf inilah sinyal dikirimkan melalui saraf koklea ke otak yang mengubah geombang suara menjadi sinyal suara.
3. Kulit Punya Reseptor Khusus yang Mengirim Sinyal Sentuh ke Otak
Bisa dikatakan kalau indra terbesar atau terluas yang kita miliki adalah indra peraba, yaitu kulit, karena tubuh manusia dilapisi oleh kulit.
Kulit manusia terdiri dari tiga lapisan yang berbeda, yaitu epidermis luar, dermis tengah, dan hipodermis dalam.
Ketiga lapisan ini punya reseptor yang berbeda-beda, lo, yang berfungsi untuk mendeteksi berbagai sensasi sentuhan dan menyampaikan sinyal-sinyal melalui saraf pembawa informasi ke otak.
Baca Juga: Bolehkah Kita Membiarkan Serpihan Kayu Terus Berada di Dalam Kulit?
Nah, adanya saraf ini yang terletak di berbagai bagian tubuh tertentu membuat kulit lebih sensitif, teman-teman.
Misalnya saja jenis sel Merkel, yang ditemukan di lapisan epidermis bawah bibir atau tangan, sehingga bagian ini jadi lebih sensitif.
Ada juga sel darah Pacinian yang mencatat tekanan dan getaran dan ujung bebas saraf khusus yang merasakan sakit, gatal, dan geli.
4. Bahan Kimia di Udara Menstimulus Sinyal yang Dianggap Otak sebagai Bau
Salah satu indra yang kecil tapi punya banyak keunikan adalah hidung yang berfungsi sebagai indra penciuman.
Proses penciuman pada tubuh kita dimulai dari reseptor saraf khusus yang ada di bagian sel mirip rambut di bagian atas rongga hidung.
Saat kita menghirup udara atau mengendus bau, maka beberapa bahan kimia yang ada di udara akan mengikat reseptor ini.
Nah, bahan kimia ini memicu sinyal yang bergerak naik ke serat saraf, melalui epitel, yaitu jaringan yang luas dengan sel- sel yang rapat, dan melalui tulang tengkorak ke atas.
Selanjutnya, informasi ini dikirimkan ke saraf penciuman menuju area penciuman sehingga kita bisa mencium berbagai aroma, teman-teman.
Baca Juga: Bolehkah Kita Makan Makanan yang Terkena Uap Air pada Tutup Wadah?
5. Lidah, Rumah untuk Berbagai Rasa
Lidah manusia yang berukuran kecil mengandung banyak papila atau tonjolan kecil yang berfungsi untuk merasakan berbagai rasa.
Saat kita makan, maka bahan kimia dari makanan akan masuk ke dalam papila dan memberikan selera makan untuk kita.
Zat kimia tadi akan menstimulus sel-sel khusus dalam indra perasa yang mengaktifkan reseptor saraf.
Nah, reseptor saraf ini kemudian akan mengirimkan sinyal ke serabut wajah dan beberapa saraf lainnya untuk menyampaikannya ke talamis dan korteks serebral di otak.
Karena inilah kita bisa merasakan berbagai rasa yang berbeda-beda hanya melalui lidah.
Teman-teman, tonton video ini juga, yuk!
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Source | : | visiblebody.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR