Bobo.id - Ketika mengantuk, kita akan otomatis membuka mulut lebar-lebar, yang biasa disebut sebagai menguap.
Sampai saat ini, peneliti belum mengetahui dengan pasti kenapa manusia menguap saat merasa mengantuk.
Namun beberapa penelitian menyebutkan kalau menguap saat sedang mengantuk membantu kita untuk mengambil oksigen atau bisa juga berguna untuk menyegarkan otak.
Baca Juga: Telur Mengandung Kolesterol, Bolehkah Kita Makan Telur Setiap Hari?
Nah, apakah teman-teman pernah mengalami peristiwa tertular menguap saat melihat orang lain menguap juga?
Ternyata peristiwa ini umum dialami oleh banyak orang, lo. Wah, kenapa menguap saat mengantuk bisa menular juga, ya?
Apakah menguap yang menular berbahaya bagi kita dan bisakah terjadi pada semua orang?
Baca Juga: Ingin Memperbaiki Suasana Hati? Cobalah Jalan Kaki 30 Menit Sehari
Benarkah Menguap Bisa Menular?
Ketika melihat orang di sekitar yang menguap, kita jadi ikut menguap, padahal teman-teman sedang tidak merasa mengantuk atau lelah.
Ikut menguap saat ada yang menguap ternyata hal yang wajar terjadi pada hampir semua orang dan merupakan reaksi refleks.
Salah satu penelitian yang dilakukan di Swiss mengungkapkan kenapa manusia ikut menguap atau bisa tertular saat ada orang lain yang ikut menguap.
Penyebab kita menguap saat melihat orang lain yang menguap adalah karena manusia punya sebuah bagian otak yang aktif bernama inferior frontal gyrus.
Baca Juga: Sering Dialami Orang Dewasa, Apa Anak-Anak Bisa Kolesterol Juga, ya?
Manusia Punya Jaringan Otak yang Bisa Mencerminkan Gerakan Orang Lain
Peristiwa kita ikut menguap saat melihat ada orang lain yang menguap adalah bentuk umum dari echophonomena.
Echophenomena adalah meniru secara otomatis tindakan atau kata-kata orang lain.
Nah, hal ini disebabkan oleh adanya bagian otak manusia yang aktif, yaitu inferior frontal gyrus.
Di bagian otak ini, ada sebuah jaringan yang bisa mencerminkan gerakan orang lain, yang kemudian membuat kita meniru gerakan yang dilakukan oleh orang lain.
Akibatnya, teman-teman akan ikut menguap saat melihat ada orang lain yang sedang menguap.
Baca Juga: Suka Menulis dengan Huruf Tegak Bersambung? Ini Baik untuk Otak Kita, lo!
Tidak Semua Orang Bisa Tertular Menguap
Kita mungkin bisa tertular menguap saat melihat orang lain menguap, tapi ada orang lain yang tidak mengalami hal ini, lo.
Menularnya menguap yang dialami seseorang ternyata berkaitan dengan tingkat empati yang dimiliki seseorang, teman-teman.
Empati adalah keadaan mental yang membuat seseorang merasa kalau dirinya berada dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang maupun kelompok lain.
Nah, karena kita merasa diri kita dalam keadaan yang sama dengan orang lain, maka seseorang yang punya rasa empati tinggi akan merasa kalau dirinya juga berada dalam keadaan yang sama dengan orang yang sedang menguap.
Baca Juga: Selain Hidung Mampet, Ini Gelaja Pilek yang Harus Kita Waspadai
Akibatnya, kita jadi tertular menguap seperti orang yang ada di sekitar kita, bahkan ketika melihat gambar orang yang sedang menguap.
Namun tidak semua orang bisa tertular menguap ketika melihat ada orang lain yang menguap, teman-teman.
Biasanya hal ini terjadi pada teman-teman kita yang mengalami autisme, atau orang-orang yang tingkat empatinya rendah dan ikatan emosionalnya tidak kuat.
Menguap yang tidak menular pada teman-teman dengan autisme menunjukkan kalau mereka tidak merespons hubungan emosi yang ada di sekitarnya.
Wah, ternyata selain virus, menguap juga bisa menular, ya, teman-teman. Bedanya, menguap yang menular tidak berbahaya untuk tubuh kita.
Baca Juga: UGD, IGD, PICU, dan ICU Punya Fungsi yang Berbeda, Sudah Tahu Bedanya?
Teman-teman, tonton video di bawah ini, yuk!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Hello Sehat,Scientific American,BBC |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR