Bobo.id - Seekor kera barbary yang merupakan jenis kera langka terluka dan diadopsi serta dirawat oleh kelompok kera barbary lainnya.
Menurut para peneliti, hal ini adalah yang pertama kalinya dilakukan oleh kelompok kera barbary, lo, yaitu mengadopsi kera remaja yang terluka.
Merawat Kera Barbary Remaja yang Terluka
Seekor kera berusia tiga tahun yang dipanggil Pipo mengalami luka yang cukup serius, nih, teman-teman.
Luka yang diderita Pipo ternyata disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas yang baru saja dialaminya.
Baca Juga: Burung Beo Ini Bisa Menari dan Mempelajari Tariannya Sendiri, lo!
Akibat kecelakaan lalu lintas yang dialaminya, Pipo terpisah dari kelompoknya dan menyebabkan Pipo sendirian selama dua hari.
Setelah dua hari sendirian dan terpisah dari kelompoknya, Pipo akhirnya didekati oleh sekelompok kera barbary lain yang ada di dekatnya.
Kera-kera yang ada di kelompok ini kemudian merawat Pipo dengan sangat baik, teman-teman.
Selama empat bulan lamanya, Pipo dirawat oleh kelompok kera barbary yang menemukannya setelah ia terluka karena kecelakaan.
Pipo kemudian kembali ke kelompok atau kawanan aslinya setelah sehat dan sudah pulih sepenuhnya dari luka yang dialaminya.
Kelompok Kera Barbary Pertama yang Merawat Kera Remaja
Meskipun Pipo baru berusia tiga tahun, tapi usia ini dianggap sebagai usia remaja bagi kera barbary.
Nah, sekelompok kera yang mengadopsi dan merawat kera remaja selama empat bulan ini dianggap sebagai sesuatu yang baru dan langka oleh para peneliti, teman-teman.
Baca Juga: Mata Kambing Terlihat Berbeda dari Hewan Lainnya, Kenapa, ya? #AkuBacaAkuTahu
Sebab menurut peneliti, kelompok kera barbary akan lebih mudah jika mengambil dan merawat kera barbary lainnya yang masih berusia muda.
Dengan diterima dan dirawatnya Pipo oleh sekelompok kera barbary lainnya, ini menunjukkan bahwa kera barbary berusia remaja juga diterima dengan baik di dalam kelompok lainnya.
Pengamatan pada Pipo Membantu Upaya Rehabilitasi
Kera barbary termasuk jenis kera langka yang hanya ditemukan hidup di beberapa daerah di Afrika Utara.
Kera ini biasanya hidup dalam kelompok besar dan sangat sosial sehingga dalam satu kelompok kera bisa saja terdiri dari banyak keluarga.
Selain itu, kera barbary juga terkenal sangat menjaga anak-anak yang ada dalam kelompoknya, baik anak anggota kelompoknya maupun anak dari luar kelompoknya yang diadopsi atau dirawat oleh kawanan tadi.
Pengamatan yang dilakukan pada Pipo yang berusia remaja dan dirawat oleh kelompok kera barbary lain menjadikan berita baik bagi para peneliti di bidang upaya rehabilitasi, nih, teman-teman.
Kera barbary semakin sedikit populasinya karena banyak perburuan liar yang dilakukan pada kera ini.
Nah, biasanya kera barbary yang berhasil diselamatkan akan dikembalikan ke alam liar.
Namun, kera barbary yang terbiasa hidup dalam kelompok tidak bisa hidup sendirian atau secara individual di alam bebas.
Baca Juga: Beluga Bisa Bersuara Meski Tidak Punya Pita Suara, Bagaimana Caranya?
Itulah sebabnya, kera barbary yang berhasil diselamatkan biasanya akan masuk ke kelompok lainnya untuk hidup bersama.
Dengan dirawatnya Pipo yang berusia remaja oleh kelompok kera lainnya, maka membuktikan kalau kera barbary tidak hanya merawat kera yang masih anak-anak saja, tapi juga kera yang sudah berusia remaja.
Hal ini bisa meningkatkan proses rehabilitasi dan pelepasan kera barbary yang berhasil diselamatkan ke alam liar dan hidup dalam kelompok.
Tonton video ini juga, yuk, teman-teman!
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR