Bobo.id - Siapa yang sering membawa bekal makan siang ke sekolah dan makan bersama teman-teman?
Biasanya, kita juga bisa meminta kepada orang tua kita, nih, menu makan siang apa yang mau dibawa untuk menjadi bekal makan siang.
Namun makan siang yang dinikmati oleh teman-teman kita yang bersekolah di Jepang berbeda, lo.
Hampir semua siswa di Jepang tidak membawa makan siang dari rumah, nih, teman-teman, tapi mendapatkan makan siang dari sekolahnya.
Budaya makan siang dari sekolah yang ada di Jepang ini ternyata sudah dimulai sejak ribuan tahun lalu, lo, tepatnya tahun 1889.
Baca Juga: Zarafa, Jerapah yang Memengaruhi Gaya Rambut Penduduk Prancis
Makan Siang Sekolah Dimulai Sejak Era Meiji
Sejarah makan siang yang disediakan oleh sekolah untuk para siswa di Jepang sudah dimulai ribuan tahun lalu pada tahun ke-22 era Meiji, yaitu pada 1889.
Makan siang sekolah yang disebut sebagai kyushoku dimulai dari sebuah sekolah dasar (SD) yang ada di Kota Tsuruoka, Prefektur Yamagata oleh seorang biksu yang mengawasi sekolah itu, teman-teman.
Ide biksu ini untuk menyediakan makan siang di sekolah bagi para siswa dimulai karena beliau melihat ada banyak siswa yang ke sekolah tanpa membawa bekal dari rumah.
Baca Juga: Permukaan Air Danau Bisa Beku, Mengapa Bagian Dalamnya Tidak?
Biksu tadi kemudian mulai menyediakan makan siang sederhana berupa onigiri atau bola nasi, ikan panggang, dan acar untuk para murid di sekolahnya.
Ternyata program makan siang itu sukses dan kabarnya meluas ke berbagai daerah lain, teman-teman.
Berbagai sekolah di Jepang kemudian mulai menyediakan makan siang untuk para muridnya dengan menu nasi yang dicampur daging atau ikan dengan sayuran, dan sup miso khas Jepang.
Perang Dunia II Membuat Makan Siang Sekolah Dikurangi
Tahun 1939, terjadi sebuah perang global yang disebut sebagai Perang Dunia II dan melibatkan banyak negara di dunia, termasuk Jepang, teman-teman.
Baca Juga: Digunakan untuk Minta Tolong, Cari Tahu Makna
Perang Dunia II ternyata juga berpengaruh pada makan siang yang disediakan berbagai sekolah di Jepang.
Makan siang sekolah harus dikurangi dan dipotong karena banyak bagian negara di Jepang kekurangan makanan saat perang dunia.
Hal ini menyebabkan kekurangan gizi terus berlanjut meskipun perang dunia sudah berakhir tahun 1945 dan membuat banyak anak di Jepang memiliki gizi yang tidak sesuai dengan usianya.
Tahun 1947, beberapa pihak kemudian mulai memberikan bantuan kepada para siswa yang ada di Jepang, yaitu berupa makan siang dan susu bubuk dari Amerika dan UNICEF juga memberikan bantuan pengiriman susu bubuk gratis.
Baca Juga: Sering Dibuang, Padahal Bagian Buah dan Sayur Ini Bisa Dimakan, lo!
Bantuan lain kemudian kembali datang tahun 1950, nih, teman-teman, yaitu delapan kota besar yang ada di Jepang menerima makan siang dengan menu yang lengkap ditambah roti yang terbuat dari tepung yang berasal dari Amerika.
Mulai tahun 1951, seluruh sekolah menerima bantuan makan siang dengan menu yang lengkap dari pemerintah Jepang termasuk roti yang sampai saat ini menjadi ciri khas.
Siswa Melayani Sendiri Makan Siangnya
Selain membantu siswa sekolah di Jepang untuk mendapatkan makan siang yang bergizi, makan siang sekolah juga bisa membentuk siswa menjadi mandiri, lo.
Saat waktu makan siang tiba, para siswa biasanya akan membagi tugas untuk mengambil makanan di dapur sekolah, membagikan makan siang untuk teman-temannya, hingga membawa kembali perlengkapan yang digunakan untuk makan siang ke dapur.
Baca Juga: Mudik ke Solo atau Surakarta? Cari Tahu Asal Nama Kota Ini, yuk!
Menu makan siang yang disediakan oleh sekolah juga berganti setiap hari, lo, dan setiap menu makan siang yang sudah disediakan oleh sekolah harus dihabiskan, meskipun tidak disukai.
Siswa sekolah di Jepang akan belajar untuk meletakkan peralatan yang sudah digunakan ke tempatnya, mengembalikannya, bahkan ada beberapa sekolah yang menanam sendiri bahan makanan yang nantinya akan dimasak menjadi makanan yang disantap, lo.
Baca Juga: Sejak Kapan Bersalaman Jadi Simbol Perdamaian, ya? #AkuBacaAkuTahu
Nah, kebun sayur yang dimiliki sekolah-sekolah tertentu ini nantinya akan diurus oleh para siswanya.
Hal ini membuat siswa di sekolah mengerti berbagai proses yang dilakukan sampai makanan bisa mereka santap.
O iya, kebiasaan makan siang ini sudah dilakukan sejak sekolah dasar dan biasanya para siswa akan makan siang bersama di kelas bersama dengan guru mereka, lo.
Teman-teman, tonton video ini juga, yuk!
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Japan Today |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR