Bobo.id - Siapa yang gemar mengonsumsi telur? Bobo yakin pasti banyak sekali yang gemar makan telur.
Telur banyak disukai anak-anak seperti kita karena rasanya yang lezat. Selain itu, telur juga bisa diolah dengan berbagai cara.
Baca Juga: Mengapa Telur Bebek Lebih Sering Diolah dan Dijadikan Telur Asin?
Bisa buat telur dadar, telur orak-arik (scrambled egg), telur mata sapi, telur rebus, dan masih banyak lagi makanan yang bisa dibuat dari telur.
Namun, ternyata kita harus membatasi jumlah konsumsi telur, lo. Hal ini karena telur mengandung lemak jenuh dan kolesterol.
Selain, itu terlalu sering mengonsumsi telur juga bisa memicu risiko penyakit jantung. Yuk, cari tahu penjelasannya!
Baca Juga: Wah, Suhu Dingin di Sebagian Indonesia Akan Terjadi Hingga September
Bahaya Mengonsumsi Telur Berlebihan
Menurut ahli kesehatan jantung, Julia Zumpano, teman-teman yang memiliki faktor risiko penyakit jantung harus berhati-hati saat mengonsumsi telur.
Penelitian menunjukkan total lemak jenuh (lemak tidak baik) mengambil alih lebih banyak pada kolesterol LDL (buruk) daripada kolesterol makanan.
Namun, putih telur aman dikonsumsi dan merupakan sumber protein yang baik. Kuning telurlah yang memiliki kolesterol dan lemak jenuh yang harus kita hindari.
Baca Juga: Mana yang Lebih Bernutrisi, Semangka Merah Atau Semangka Kuning?
Jika teman-teman punya penyakit jantung atau kolesterol tinggi, berhati-hatilah dengan jumlah kuning telur yang kita konsumsi.
Selain itu, kita juga harus berhati-hati pada semua makanan yang mengandung lemak jenuh.
Misalnya daging merah, daging sapi, daging domba, kulit unggas, susu murni, dan susu atau keju penuh lemak.
Cara Aman Mengonsumsi Telur
Untuk kuning telur, batas aman mengonsumsinya adalah empat kuning telur per minggu.
Saat kita ingin mengonsumsi makanan dari telur, kita juga memperhatikan cara memasaknya.
Sebaiknya hindari mengonsumsi telur yang digoreng dengan minyak karena akan menambah kadar lemak dan kolesterolnya.
Kita disarankan mengonsumsi telur yang diolah tanpa minyak, seperti direbus setengah matang tanpa cangkang (poached egg), direbus, atau dikukus.
Akan lebih baik lagi jika kita membatasi tambahan garam pada telur untuk menjaga jumlah natrium dalam tubuh kita.
Konsumsi natrium harian yang disarankan untuk tubuh kita adalah satu sendok teh garam per hari.
(Penulis: Ariska Puspita Anggraini)
Baca Juga: Keren, Kakak Mahasiswa UGM Buat Obat Patah Tulang dari Ceker Ayam, lo
Tonton video ini, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR