Sejarah Rutabaga
Rutabaga dikembangkan di Bohemia pada abad ke -17. Selain menjadi makanan bagi manusia, rutabaga juga merupakan tanaman populer yang ditanam untuk memberi makan ternak.
Saat ini, rutabaga tumbuh paling baik di cuaca yang dingin, seperti bagian utara Amerika Serikat, Kanada, dan Eropa.
Bahkan, rutabaga menjadi sangat populer di Swedia. Di negara Eropa, rutabaga sering disebut "Swede" atau Swedia.
Baca Juga: Dampak Perang Dunia I pada Kesehatan, Awal Penemuan Obat Bius Hingga Ambulans
Rutabaga adalah sayuran akar yang kulitnya berwarna ungu, putih atau kuning. Bagian dalam rutabaga biasanya berwarna kuning sampai oranye.
Banyak orang mengira rutabaga sebagai lobak kuning, padahal bukan. Daun rutabaga tebal dan berwarna biru, seperti kol.
Bunga-bunga tanaman rutabaga berukuran kecil dan berwarna kuning muda.
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR