Bobo.id - Tanggal 29 Juli diperingati sebagai Hari Harimau Sedunia, teman-teman!
Hari penting ini diperingati untuk mengingatkan kita akan populasi harimau di alam liar yang masih terancam, sehingga kita bisa membantu menjaga habitat harimau di alam liar.
Di Indonesia awalnya ada tiga sub-spesies harimau, lo. Sedihnya, dua di antara tiga sub-spesies ini sudah punah, yaitu harimau bali dan harimau jawa.
Saat ini di Indonesia hanya tersisa harimau sumatera, teman-teman. Ia termasuk ke dalam enam sub-spesies harimau yang masih ada di dunia.
Bagaimana jadinya jika seluruh spesies harimau mengalami kepunahan, ya?
Pentingnya Harimau Bagi Ekosistem Hutan
Hutan bukan hanya merupakan tempat tinggal harimau, lo, teman-teman. Hutan merupakan bagian penting dari Bumi yang kita tinggali.
Nah, harimau adalah salah satu spesies yang berperan besar membantu kelangsungan ekosistem hutan, nih.
Bukan sekadar hewan eksotik yang tinggal di hutan, harimau memerankan peran penting bagi kesehatan dan keanekaragaman hayati di hutan.
Harimau termasuk apex predator atau pemangsa tingkat satu dalam rantai makanan, teman-teman.
Si kucing terbesar ini berperan dalam menjaga populasi hewan herbivora atau omnivora yang dimangsanya tetap stabil, hewan ini misalnya adalah rusa atau babi hutan.
Dengan begitu, populasi hewan yang memakan tumbuhan juga tidak berlebihan.
Baca Juga: Buaya dan Singa Termasuk Apex Predator, Apa Itu Apex Predator?
Harimau Tanda Sebuah Ekosistem Sehat
Seperti keberadaan apex predator atau pemangsa tingkat atas lainnya, keberadaan harimau juga menandakan sebuah ekosistem merupakan ekosistem yang sehat.
Kepunahan hewan pemangsa tingkat atas seperti harimau, singa, serigala, atau buaya, bisa diartikan bahwa sebuah ekosistem tidak terjaga dengan baik.
Kemudian, masa depan ekosistem itu bisa terancam sepeninggal kepunahan spesies yang menduduki posisi teratas rantai makanan dalam ekosistem.
Apa yang Terjadi Jika Harimau Mengalami Kepunahan?
Jika hewan herbivora dan omnivora kehilangan pemangsa, jumlah populasinya akan semakin banyak.
Tapi ini bukan berarti sesuatu yang baik, karena akan berdampak pada keterediaan makanan mereka, yaitu tumbuhan dan produk tumbuhan seperti buah.
Jadi kalau sampai harimau mengalami kepunahan, maka populasi lain dalam ekosistem tidak akan terkendali dengan baik.
Bukan hanya harimau, jika ada spesies apex predator yang mengalami kepunahan, seluruh ekosistem akan terpengaruh.
Dalam kasus harimau, hutan yang jadi tempat tinggalnya juga akan rusak. Kerusakan hutan pun akan memengaruhi kehidupan di Bumi, seperti berkurangnya udara bersih, air bersih, penyerbukan, hingga pengaturan suhu.
Apa Dampaknya Jika Populasi Harimau Terus Membaik?
Ada banyak sekali dampak baik yang terjadi jika populasi harimau terus membaik, lo!
1. Hutan Sehat
Keberadaan harimau di hutan membantu menjaga kelangsungan hidup hutan, teman-teman. Tumbuhan di hutan membantu mengurangi karbon dioksida yang ada di udara akibat polusi.
Baca Juga: Banyak Serangga yang Terancam Punah, Apa Dampaknya bagi Bumi?
Dampaknya, hutan ini bisa menyerap karbon sehingga bisa mengurangi dampak perubahan iklim akibat pemanasan global.
Hutan juga menyediakan banyak manfaat lingkungan sampai produk tumbuhan yang bermanfaat bagi manusia.
2. Air Bersih
Sebagai makhluk hidup, kita bergantung pada keberadaan air bersih. Banyak sekali penduduk dunia yang bergantung pada air dari habitat tempat tinggal harimau.
Air ini penting bagi pertanian dan energi untuk industri serta rumah tangga.
Air bersih dari hutan lindung juga bisa mengurangi jumlah endapan yang mencapai sungai, aliran, dan waduk.
3. Hewan Liar
Hewan di alam liar juga mendapatkan manfaat dari membaiknya populasi harimau di alam liar.
Dalam ekosistem yang ditinggali harimau, ada banyak hewan liar lain yang juga bergantung pada hutan, seperti gajah asia yang ada di Sumatera.
Artinya, kalau kita menjaga populasi harimau, populasi gajah asia juga ikut terkena dampak baiknya.
Di Indonesia, terjaganya populasi harimau juga berdampak pada populasi badak dan orangutan, teman-teman!
Baca Juga: Wah, 3 Hewan yang Dianggap Sudah Punah Ini Kembali Ditemukan! (Bag. 2)
4. Budaya Asli Masyarakat
Keberadaan harimau di alam liar berdampak pada kebudayaan asli manusia seperti bahasa dan adat, teman-teman.
Ini karena di sekitar tempat tinggal harimau ada banyak sekali suku asli yang memiliki adat istiadat dan bahasa aslinya.
Apabila harimau punah dan habitatnya rusak, kebudayaan suku-suku asli di sekitarnya akan ikut terpengaruh, apalagi jika banyak dari mereka yang bergantung pada hutan.
WWF bekerja sama dengan pemerintah di negara-negara tempat tinggal harimau untuk melindungi harimau di alam liar, teman-teman.
Kita juga bisa membantunya dengan mencari tahu banyak informasi tentang harimau dan habitatnya, sehingga tidak ikut membuat kerusakan yang menyebabkan kepunahan harimau.
Sebagai anak-anak, kita bisa mengajak orang tua, kakak, adik, dan teman-teman kita untuk ikut melindungi habitat harimau di alam liar, agar ia bisa melakukan tugasnya menjaga ekosistem hutan.
Makanya, yuk, kita bantu jaga populasi harimau di alam liar! Jangan lupa juga selalu perkaya pengetahuan tentang alam liar dengan rajin membaca, ya! #AkuBacaAkuTahu
Baca Juga: Peringati Hari Badak Sedunia, Ini Fakta Menarik Tentang Badak!
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | WWF,WWF India |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR