Bobo.id – Teman-teman, kehidupan kita sehari-hari erat kaitannya dengan listrik.
Banyak orang yang sangat bergantung dengan energi yang satu ini. Namun, beberapa hari ini terjadi pemadaman listrik di beberapa wilayah di pulau Jawa.
Apakah di rumah teman-teman mati lampu juga? Tentunya kejadian ini mengganggu kegiatan dan aktivitas masyarakat.
Baca Juga: Inilah 5 Desa Unik yang Hanya Bisa Kamu Temukan di Indonesia
Lampu di rumah jadi padam, lampu lalu lintas juga padam, tidak bisa menggunakan telepon dan internet, serta masih banyak lagi.
Namun, tahukah teman-teman? Ternyata ada tiga kampung adat yang masih hidup tanpa listrik sampai saat ini, lo.
Hmm, kampung adat mana saja, ya? Kita cari tahu, yuk!
Baca Juga: Wow! Lukisan Nenek Ini Membuat Banyak Orang Datang ke Desanya
1. Desa Adat Ammatoa
Apakah teman-teman mengetahui desa adat ini sebelumnya? Desa ini terletak di Desa Tana Towa, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Sebagian besar kawasan desa adat ini merupakan kawasan hutan, teman-teman.
Masyarakat di Desa Adat Ammatoa ini masih hidup erat dan berdampingan dengan alam.
Rumahnya terbuat dari kayu dan berbentuk panggung memanjang. Selain itu, sebagian besar masyarakatnya memiliki hewan peliharaan.
Jika berkunjung ke desa ini, teman-teman tidak akan dapat menemukan listrik, benda elektronik,dan ponsel.
Baca Juga: Uniknya Rumah di Desa Tiebele, Dilukis dan Hampir Tak Punya Jendela
Selain itu, mobil dan motor juga tidak dapat masuk ke desa ini karena jalur yang masih berupa bebatuan dan sulit ditempuh.
Kehidupan masyarakat desa adat ini diatur oleh Pasang atau semacam petuah yang tidak tertulis yang disampaikan secara lisan kepada leluhur.
Nah, untuk anak-anak di desa ini juga tetap bersekolah, teman-teman. Mereka menggunakan seragam baju putih dan bawahan hitam.
Warna hitam dipilih karena mejadi filosofi hidup yang bermakna dari gelapnya rahim di kandungan ibu kembali ke gelapnya kubur saat meninggal.
Tidak hanya anak SD saja yang menggunakan warna ini, tapi seluruh pakaian warga desa juga menggunakannya setiap hari.
Baca Juga: Di Desa Ini Rumah-Rumah Tidak Memiliki Pintu dan Tidak Dikunci, Apakah Aman?
2. Desa Baduy
Pasti teman-teman tidak asing dengan desa yang satu ini. Desa ini terkenal karena masyarakatnya sangat patuh memegang teguh adat istiadat.
Lokasinya berada di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten.
Baca Juga: Wah, Desa di Rusia Mengalami Serangan Lalat! Apa Penyebabnya, ya?
Suku Baduy tidak boleh hidup dengan barang elektronik dan listrik. Selain itu, mereka tidak boleh hidup menggunakan obat, karena ada banyak tanaman obat di sana.
Seperti Desa Ammatoa, rumah masyarakat Desa Badui juga mengandalkan alam, yakni kayu dan anyaman bambu.
Baca Juga: Geamana, Desa Cantik yang Tenggelam di Danau Besar dan Beracun
3. Kampung Naga
Teman-teman, seperti dua desa sebelumnya, masyarakat di Kampung Naga juga masih menjaga aturan-aturan leluhur yang ada.
Misalnya tidak mau menerima aliran listrik masuk ke kampungnya dan tidak menggunakan gas LPG untuk memasak.
Mereka percaya, aturan ini dibuat untuk menghindari terjadinya kebakaran di kampung mereka karena kebanyakan perabot rumah yang terbuat dari kayu.
Baca Juga: Desa ini Aman dan Tidak Pernah Ada Pencuri, Inilah Desa Eibenthal
Nah, peraturan lainnya adalah tentang kamar mandi dan kandang ternak yang harus diletakkan di luar perumahan.
Dari ketiga desa ini, manakah yang teman-teman ingin coba untuk datangi dan kenali secara langsung?
Teman-teman bisa mulai belajar untuk menghemat pemakaian listrik di rumah dengan melihat cara hidup tiga masyarakat desa ini.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Sepdian Anindyajati |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR