Bobo.id - Apakah teman-teman pernah mendengar tentang elektrolit?
Biasanya istilah ini digunakan saat kita membicarakan tentang kebutuhan cairan pada tubuh kita. Bahkan ada beberapa minuman kemasan yang memakai kata "elektrolit".
Baca Juga: Hati-Hati, Segera Beri Tubuhmu Asupan Cairan Jika Mengalami 4 Hal Ini!
Sebenarnya apa elektrolit itu?
Elektrolit adalah partikel yang ketika larut dalam air mengandung muatan ion positif dan negatif.
Karena hal itulah, elektrolit bisa menghasilkan reaksi listrik dibutuhkan pada berbagai sistem tubuh manusia.
Baca Juga: Gemar Membaca Buku? Jangan Lupa Datang Ke Indonesia International Book Fair
Elektrolit biasanya terkandung di dalam darah, keringat, dan urine manusia. Biasanya kita memperoleh elektrolit tambahan yang ada pada makanan atau minuman.
Dianggap penting untuk tubuh, sebenarnya apa fungsi elektrolit? Yuk, cari tahu!
Baca Juga: Lihat Bayi Hewan Lucu yang Lahir di Kebun Binatang Lewat Akun Instagram Ini, yuk!
1. Menjaga Kerja Sistem Saraf
Otak mengirimkan sinyal listrik melalui sel saraf, agar komunikasi antarsel seluruh tubuh dapat terjadi.
Sinyal ini disebut dengan impuls saraf, yang dihasilkan oleh perubahan muatan listrik pada membran sel saraf.
Natrium merupakan elektrolit yang berperan dalam sistem saraf ini. Pergerakan elektrolit natrium di membran sel saraf, menciptakan perubahan muatan listrik tersebut.
Baca Juga: Dikenal Menyeramkan, Ini Dia 3 Fakta Unik Seputar Kucing Hitam
2. Membantu kontraksi otot
Kalsium dan magnesium merupakan elektrolit yang dibutuhkan, dalam proses kontraksi otot. Kalsium membuat serat otot bergerak satu sama lain, saat otot memendek dan berkontraksi.
Sementara itu, magnesium dibutuhkan agar otot bisa relaksasi, setelah mengalami kontraksi.
Baca Juga: Duyung Termasuk Mamalia, Apakah Ia Memiliki Kemiripan dengan Manusia?
3. Menjaga tubuh tetap terhidrasi
Saat teman-teman merasa pusing saat haus, itu tandanya kita kekurangan cairan dalam tubuh.
Elektrolit, terutama natrium, berperan dalam menjaga keseimbangan cairan, dalam sebuah proses yang disebut osmosis.
Osmosis terjadi saat air berpindah dari larutan dengan sedikit elektrolit (lebih encer), ke larutan yang mengandung lebih banyak elektrolit (lebih pekat), melalui dinding membran sel.
Baca Juga: Antara Garam Laut dan Garam Meja, Mana yang Lebih Sehat, ya?
4. Menjaga pH tubuh
Larutan yang di alam, termasuk di tubuh, memiliki tingkat keasaman tertentu. Tingkat keasaman diukur menggunakan skala pH.
Skala pH yang normal untuk darah adalah 7,35-7,45. Konsentrasi elektrolit yang seimbang juga akan memelihara skala pH atau derajat keasaman darah.
Perubahan skala pH, walaupun kecil, dapat membuat tubuh tidak bisa berfungsi dengan baik.
Baca Juga: Sering Memakai Earphone? Rawat Telinga dengan 4 Tips Ini, yuk!
Teman-teman mungkin punya banyak pertanyaan tentang hal di sekitarmu. Dengan membaca, kita jadi tahu jawabannya.
Semakin banyak membaca, semakin kita tahu banyak hal. Yuk, membaca! #AkuBacaAkuTahu
Tonton video ini, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR