Bobo.id - Bumi punya satu satelit alami, yaitu Bulan. Satelit alami ini mengorbit Bumi dengan kecepatan yang pas.
Selain Bulan, planet kita ini memiliki ribuan satelit buatan manusia yang juga mengorbit Bumi.
Bulan memang tidak membutuhkan bahan bakar karena merupakan benda langit dan memiliki gravitasi.
Baca Juga: Mau Semakin Paham Materi di Sekolah? Ini 5 Tips Belajar yang Bisa Dilakukan
Namun, bagaimana dengan satelit buatan? Benda-benda buatan manusia ini juga bisa mengorbit Bumi tanpa jatuh.
Bahkan satelit buatan itu mengorbit Bumi lebih cepat daripada Bulan yang jadi satelit alami, lo.
Apakah satelit buatan juga membutuhkan bahan bakar untuk mengorbit Bumi dengan cepat?
Baca Juga: Salah Diberi Obat, 17 Bayi di Spanyol Terkena Sindrom Serigala, Apa Itu?
Satelit Buatan Bergerak dengan Kecepatan yang Pas
Tahukah teman-teman? Ternyata satelit buatan tidak membutuhkan bahan bakar saat mengorbit Bumi.
Lalu, bagaimana benda-benda itu bisa melayang-layang di ruang angkasa dan bahkan bisa mengitari Bumi?
Nah, alasannya karena satelit buatan itu bergerak dengan kecepatan yang pas, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat.
Baca Juga: Kucing Merasa Gatal karena Kutu? Lakukan 5 Cara Ini untuk Mengatasinya
Kecepatan yang pas ini membuat satelit buatan bisa mengalahkan tarikan gravitasi Bumi.
Jika bergerak terlalu cepat, satelit buatan bisa terlempar keluar dari orbit Bumi.
Sedangkan jika bergerak terlalu lambat, satelit buatan bisa tertarik gravitasi Bumi sehingga jatuh ke permukaan Bumi.
Dari Mana Kecepatan Itu Didapatkan?
Untuk bisa mencapai kecepatan yang pas seperti itu, satelit alami haruslah dilepaskan oleh roket yang diluncurkan dari Bumi.
Baca Juga: Agar Tetap Awet dan Tidak Cepat Rusak, Begini Cara Merawat Kain Batik
Di Bumi, roket yang membawa satelit akan diluncurkan ke ruang angkasa dengan kecepatan mencapai 40.000 kilometer per jam.
Hal ini dilakukan supaya roket bisa melawan tarikan gravitasi Bumi saat meluncur ke luar planet ini.
Setelah sampai di orbit Bumi, roket akan melepaskan satelit yang tadi dibawa dengan kecepatan yang sudah diperhitungkan.
Kecepatan melepas satelit ini terus bertahan dan membuat satelit bisa terus mengorbit Bumi.
Baca Juga: Asyik, Kita Bisa Bermain Game Pokemon Masters di Android dan iOS!
Satelit Tetap Butuh Bahan Bakar
Meski satelit buatan tidak menggunakan bahan bakar untuk bergerak mengorbit Bumi, benda ini tetap membutuhkan bahan bakar.
Bahan bakar ini hanya digunakan untuk mengubah orbit satelit ataupun menghindari tabrakan dengan satelit-satelit lainnya di ruang angkasa.
Bahan bakar yang digunakan satelit alami tidak sama dengan bahan bakar mobil, motor, atau bahkan pesawat, nih.
Baca Juga: Gemas! 5 Tempat di Asia Ini Wajib Dikunjungi bagi Pencinta Kucing
Sebagian besar satelit buatan menggunakan bahan bakar bernama monomethyhydrazine (MMH) dan nitrogen textroxide (N2O4).
Ada juga satelit buatan yang menggunakan bahan bakar bernama Reaction Engine Assemblies.
Apa yang Terjadi Jika Satelit Kehabisan Bahan Bakar?
Sama seperti kendaraan lainnya, satelit juga bisa kehabisan bahan bakar. Lalu, apa yang akan terjadi?
Para peneliti yang ada di Bumi akan mengubah orbit satelit buatan ini ke arah "orbit kuburan".
Baca Juga: Pernah Merasa Gatal di Kepala saat Makan Makanan Pedas? Ini Sebabnya
Orbit kuburan ini lebih tinggi daripada orbit satelit buatan dan memang disediakan untuk satelit-satelit yang kehabisan bahan bakar yang sebentar lagi mati.
Jika sudah sampai di orbit kuburan, peneliti akan mematikan semua mesin secara otomatis.
Satelit yang sudah mati bisa saja tetap melayang di orbit kuburan. Namun, ada juga satelit mati yang dijatuhkan ke permukaan Bumi.
Saat satelit mati jatuh ke permukaan Bumi, para peneliti akan mengarahkan benda itu untuk jatuh di daerah tak berpenghuni, yaitu di Samudra Pasifik bagian selatan.
Baca Juga: Berencana Pergi ke Kebun Binatang? Hindari Lakukan 7 Hal Ini, ya!
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR