Bobo.id –Jika ditanya apa nama rumah adat khas Papua, mungkin teman-teman akan menjawab Hanoi, deh.
Memang benar, teman-teman. Rumah adat Papua memang bernama Honai.
Tapi, di wilayah Pegunungan Arfak, rumah adat Papua bukan Honai, lo, melainkan Rumah Kaki Seribu!
Yuk cari tahu uniknya Rumah Kaki Seribu di Pegunungan Arfak!
Orang Arfak yang Tinggal di Pegunungan
Orang Arfak adalah salah satu suku asli Papua yang tinggal di Pegunungan Arfak, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat.
Pegunungan Arfak ini letaknya di sisi barat laut Semenanjung Kepala Burung.
Orang Arfak terdiri dari beberapa anak suku, lo, yaitu ada Hatam, Moille, Meyakh, dan Sough.
Setiap anak suku ini tinggal di wilayah yang berbeda dan punya bahasa aslinya masing-masing.
Meski begitu, seluruh orang Arfak punya sejarah yang sama.
Kita bisa melihatnya dari rumah tradisional suku Arfak, yaitu Rumah Kaki Seribu. Di Pegunungan Arfak, Rumah Kaki Seribu disebut ‘Iqkojei’ atau ‘Mod Aki Aksa’.
Kira-kira kenapa rumah ini disebut Rumah Kaki Seribu dan apa keunikan lainnya, ya?
Baca Juga: Selain di Jalanan, Ternyata Polusi Juga Terdapat di Dalam Rumah, lo!
Rumah Kaki Seribu
Kenapa rumah tradisional di Pegunungan Arfak disebut Rumah Kaki Seribu, ya?
Rumah khas orang Arfak berbentuk rumah panggung, teman-teman. Seluruh tiang, kerangka, dan lantai rumah itu dibuat dari kayu-kayu bulat berukuran kecil, serta dindingnya dari kulit kayu.
Kemudian, atap rumah itu terbuat dari rumput ilalang atau dari daun pandanus.
Jika rumah panggung di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi menggunakan kayu besar, berbeda dengan Rumah Kaki Seribu orang Arfak.
Rumah tradisional orang Arfak menggunakan kayu bulat berukuran kecil, tapi jumlahnya sangat banyak.
Inilah sebabnya rumah tradisional orang Arfak disebut Rumah Kaki Seribu.
Bangunan Rumah yang Kuat
Meski tidak menggunakan kayu besar, Rumah Kaki Seribu ini sangat kuat karena menggunakan banyak kayu gelondongan yang diikat kuat.
Kayu-kayu itu diikat menggunakan tali serat kayu dan rotan.
Tiang penyangga bangunan di Rumah Kaki Seribu merupakan kayu khusus yang sudah tua dan kuat, teman-teman.
Tiang penyangga ini berdiri di bawah bagian lantai rumah yang dibuat dari kayu gelondongan yang dijalin rapi dan dibuat berlapis.
Baca Juga: Buah Merah, Buah Khas Papua yang Bisa Bantu Cegah Diabetes dan Kanker
Rumah Tanpa Jendela
Rumah tradisional ini adalah warisan budaya orang Arfak yang menyatu dengan alam. Mereka membangun rumah itu dengan bahan-bahan yang tersedia di alam, teman-teman.
Bentuk rumah panggung yang kuat merupakan cara orang Arfak menciptakan tempat tinggal yang aman bagi keluarganya.
Uniknya, Rumah Kaki Seribu tidak memiliki jendela, dan hanya memiliki dua pintu, yaitu pintu depan dan pintu belakang.
Selain bisa melindungi penghuni rumah dari binatang liar dan lebih hangat, rumah panggung yang tertutup tanpa jendela dipercaya aman dari gangguan roh-roh jahat.
Rumah orang Arfak ini juga tidak memiliki kamar-kamar, tapi dibagi menjadi dua bagian.
Bagian kiri adalah bagian rumah untuk perempuan (ngimsi) dan bagian kanan adalah bagian rumah untuk laki-laki (ngimdi).
Rumah ini juga dihuni oleh beberapa keluarga dan ukurannya besar.
Oh iya, karena suhu di Pegunungan Arfak dingin, orang Arfak memiliki perapian untuk menghangatkan ruangan, teman-teman.
Penulis: Sigit Wahyu
Baca Juga: Kota dengan Internet Tercepat di Indonesia Ada di Papua, Di Mana, ya?
Yuk, lihat video ini juga!
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR