Bobo.id - Jangan coba-coba menyantap Trinidad scorpion ini.
Kecuali orang-orang yang suka makan pedas saja. Eh, yang suka pedas pun, belum tentu sanggup menahan kepedasan cabai Trinidad scorpion ini.
Bayangkan, baru-baru ini cabai jenis ini dinobatkan sebagai cabai terpedas sedunia.
Cabai ini asalnya dari daerah Karibia. Nama Trinidad ini berasal dari nama sebuah pulau besar di Venezuela.
Orang-orang di sana, suka sekali makanan pedas. Meskipun begitu cabai jenis ini tidak dijual di pasar. Jarang juga ada yang menggunakannya untuk dimasak.
Kenapa? Karena pedaaasnya luar biasa. Cabai ini sering dipakai untuk membuat senjata.
Senjatanya bisa berupa gas yang disemprotkan atau granat. Namun, senjata ini hanya digunakan untuk keperluan militer saja.
Baca Juga: Susu Hingga Jeruk Nipis, Inilah 6 Bahan Alami yang Bisa Menghilangkan Pedas!
Panasnya Luar Biasa
Sebelum disantap, rasa pedasnya sudah bisa dirasakan, lo!
Saat dipegang tanpa sarung tangan, tangan pemegangnya akan merasa panas. Bahkan panasnya bisa terasa sampai dua hari lamanya.
Apalagi kalau mau dimasak, kokinya juga harus menggunakan masker khusus di wajah. Agar pedas dan panasnya tak membuat hidung dan mata terasa perih.
Meskipun begitu, cabai Trinidad scorpion tetap banyak yang mencari. Mau coba menanam? Di Indonesia juga banyak yang menjual bibitnya, lo!
Pedasnya konon, ratusan kali lipat cabai biasa, lo! Mau tahu ukuran kepedasannya?
O iya, satuan yang digunakan adalah Scoville Heat Unit (SHU). Cabai rawit biasa kepedasannya 10.000-15.000 SHU.
Nah, cabai Trinidad scorpion ini mencapai 1.463.700 SHU.
Baca Juga: Ternyata Dulu Masyarakat Indonesia Menggunakan Cabya Bukan Cabai
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Manchester City vs Chelsea, Duel Gengsi Manchester Biru dan London Biru Demi Top 4
Penulis | : | Theresia Widyantini |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR