Bobo.id – Apa hari ini teman-teman sudah mendapatkan asupan protein?
Protein bisa kita dapatkan dari tumbuhan dan hewan, yaitu protein nabati dan protein hewani.
Contoh protein nabati misalnya ada makanan dari kacang-kacangan, seperti tempe dan tahu.
Kalau contoh protein hewani misalnya ada daging ayam, daging sapi, ikan, susu, dan telur.
Sebetulnya apa fungsinya protein di tubuh kita dan apa jadinya kalau kita terlalu banyak mengonsumsi protein?
Fungsi Protein di Tubuh
Tubuh kita membutuhkan protein untuk membangun, menjaga, dan mengganti jaringan dan sel yang rusak di tubuh.
Tahukah kamu? Sebagian besar otot, organ, dan sistem imu kita dibentuk oleh protein, lo.
Selain untuk pertumbuhan sel dan jaringan, protein juga berfungsi untuk pembentukan enzim, hormon, dan senyawa lain di tubuh.
Banyak mengonsumsi protein juga membantu kekuatan otot, teman-teman, karenanya, biasanya atlet mengonsumsi makanan yang tinggi protein.
Baca Juga: Ada Daging Merah dan Daging Putih, Apa Saja Perbedaannya, ya?
Apa Jadinya Kalau Kita Hanya Makan Protein?
Suatu hal yang berlebihan memang tidak baik, teman-teman, termasuk terlalu banyak asupan protein, tanpa diiringi dengan asupan nutrisi lain yang dibutuhkan tubuh.
Yuk, coba lihat apa jadinya kalau kita terlalu banyak makan makanan yang tinggi protein.
1. Terlalu Banyak Protein Hewani
Produk susu dan daging memang mengandung protein yang dibutuhkan tubuh kita.
Namun, makanan itu tidak hanya mengandung protein saja, tapi juga mengandung lemak jenuh.
Nah, tingginya kadar lemak jenuh di tubuh ini bisa menyebabkan peningkatan kadar kolesterol jahat atua LDL.
Tingginya kadar kolesterol jahat di tubuh bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
2. Kelebihan Protein di Tubuh
Adanya kelebihan protein di tubuh bisa menyebabkan kerusakan ginjal pada seseorang yang mengalami gangguan ginjal.
Ini karena ginjal jadi harus bekerja lebih keras kalau ada protein yang berlebihan. Ginjal melakukannya demi menghilangkan kelebihan nitrogen dalam protein.
Baca Juga: Ada Protein Nabati dan Protein Hewani, Apa Perbedaannya?
3. Mengurangi Asupan Nutrisi Lain
Mengonsumsi makanan tinggi protein terus-menerus akan membatasi asupan karbohidrat kita.
Kemudian, tubuh akan mulai memecahkan lemak untuk mendapatkan energi, melalui proses ketosis.
Meski tubuh bisa menghasilkan energi lewat lemak, proses ketosis menghasilkan gas yang bisa menyebabkan nafas jadi bau.
4. Kurang Serat
Jika kita hanya mengonsumsi protein, kita jadi kekurangan asupan makanan lain, seperti serat.
Padahal, serat membantu pergerakan usus, teman-teman.
Jika kita terlalu banyak makan protein daging tanpa serat, ini bisa menyebabkan sembelit.
Protein memang dibutuhkan oleh tubuh kita, tapi jangan lupa juga untuk mengimbanginya dengan makan makanan lainnya agar asupan nutrisi tubuh seimbang, ya!
Baca Juga: Putih Telur dan Kuning Telur, Mana yang Paling Banyak Mengandung Protein?
Yuk, lihat video ini juga!
Cara Bersikap terhadap Barang yang Dipakai, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | WebMD,It's AumSum Time |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR