Bobo.id - Selain air, zat cair lain yang ada di tubuh kita adalah darah.
Darah menjadi zat cair dalam tubuh yang berguna karena darah membawa oksigen yang kemudian diedarkan ke seluruh tubuh kita.
Oksigen akan diangkut oleh darah dan dialirkan melalui pembuluh darah atau peredaran darah besar dalam tubuh.
Nah, karena darah beredar di seluruh tubuh kita, inilah sebabnya kalau teman-teman teluka seperti tergores, maka kita jadi berdarah.
Sebagai komponen yang penting dalam tubuh, ada beberapa fakta unik mengenai darah dalam tubuh manusia, lo.
Baca Juga: Sakit Kepala di Siang Hari? Ini 5 Cara untuk Mengatasinya
1. Sistem Sirkulasi Darah Baru Diketahui pada Abad ke-17
Sistem sirkulasi atau peredaran darah yang kita ketahui saat ini adalah berkat seorang dokter dari Inggris bernama William Harvey.
Dokter Harvey banyak mendapatkan pujian karena berhasil menemukan dan memperlihatkan bagaimana sistem peredaran darah berlangsung, yaitu sekitar abad ke-17.
Saat pertama kali menunjukkan penemuannya, Dokter Harvey menjelaskan bahwa organ tubuh yang berfungsi untuk mengedarkan darah adalah paru-paru dan bukannya jantung.
Hal ini ditemukan dengan beberapa cara, salah satunya adalah membedah hewan dan mempelajari jantung yang masih berdetak.
Baca Juga: Benarkah Gigi Gingsul Sering Menyebabkan Sariawan? #AkuBacaAkuTahu
Namun, teori paru-paru yang mengedarkan darah kemudian berubah dan menunjukkan bagaimana jantung memompa darah ke seluruh tubuh serta bagaimana darah kembali ke jantung.
Tidak hanya itu, Dokter Harvey juga menunjukkan bagaimana katup vena membantu mengendalikan aliran darah ke seluruh tubuh.
2. Golongan Darah Baru Ditemukan pada Awal Abad ke-20
Sebelum memberikan atau mendapatkan donor darah, kita harus tahu apa golongan darah kita maupun orang yang akan mendapatkan darah.
Mendapatkan donor darah yang salah bisa menimbulkan beberapa akibat pada tubuh orang yang menerima darah itu.
Baca Juga: Sistem Kekebalan Menyerang Tubuh Sendiri karena Autoimun, Penyakit Apa Itu?
Nah, golongan darah ternyata baru ditemukan pada 1901 oleh Dokter Kar Landsteiner dari Austria.
Penemuan golongan darah ini beliau dapatkan setelah memperhatikan bahwa darah yang bercampur dari orang-orang dengan golongan darah yang berbeda akan menggumpal.
Dari penelitian ini, kemudian dibuat golongan darah, yang terdiri dari golongan A, B, dan O. Golongan darah AB baru ditemukan kemudian melalui pengembangan lain.
Para ilmuwan memang masih belum mengetahui kenapa manusia memiliki golongan darah, tapi mengetahui apa golongan darah kita adalah hal yang penting, lo.
3. Darah Menyumbang Delapan Persen Total Berat Tubuh Manusia
Selain air, cairan yang ada dalam tubuh manusia adalah darah.
Tahukah teman-teman? Darah ternyata merupakan penyumbang sekitar delapan persen berat tubuh manusia, lo.
Dalam tubuh manusia, ada sekitar 4,5 sampai 5,5 liter darah. Juamlah ini sama pada orang dewasa maupun pada anak-anak.
Sekitar tiga liter darah pada tubuh manusia terdiri dari plasma, yaitu bagian cair dari darah.
Baca Juga: Memiliki Banyak Nutrisi, Tenyata Ini 3 Sayuran Hijau yang Paling Sehat
Plasma ini membawa sel darah merah dan putih yang mendistribusikan oksigen ke sel tubuh kita dan berfungsi untuk melawan penyakit serta memperbaiki pembuluh darah yang rusak.
Nah, sel-sel ini bergabung dengan elektrolit, antibodi, vitamin, protein, dan nutrisi lain yang dibutuhkan oleh tubuh untuk mempertahankan seluruh sel lain dalam tubuh.
4. Sel Darah Merah yang Sehat dapat Bertahan Sekitar 120 Hari
Dalam sel darah merah kita, terdapat protein penting, yaitu hemoglobin yang membawa oksigen ke seluruh sel lain di tubuh kita.
Selain itu, sel ini juga membawa karbon dioksida dari sel-sel tadi kembali ke paru-paru.
Baca Juga: Mengapa Orang yang Kelebihan Berat Badan Lebih Sering Mendengkur saat Tidur?
Sel darah merah dalam tubuh kita diproduksi oleh sumsum tulang. Sayangnya, tidak semua orang bisa menghasilkan sel darah merah yang sehat, teman-teman.
Seseorang yang memiliki penyakit darah tertentu biasanya hanya bisa mempertahankan sel darah merah di dalam tubuhnya sekitar sepuluh sampai 20 hari saja.
Hal ini menyebabkan kekurangan sel darah merah sehingga seseorang bisa sering merasa sakit, infeksi, maupun mengalami kerusakan organ.
Padahal, sel darah merah yang dimiliki oleh seseorang yang sehat biasanya bisa bertahan hingga 120 hari sebelum diganti dengan sel darah yang baru.
Tonton video ini juga, yuk!
Source | : | Mental Floss |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR