Pada 2008, Kak Destario bersama tim dari Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi LIPI menemukan spesimen anggrek dari genus Eulophia di Sulawesi Selatan.
Setelah dilakukan studi panjang yang mendalam, Kak Destario berhasil membuktikan bahwa Eulophia bicolor berbeda dengan Eulophia nuda.
Karena nama Eulophia bicolor sudah dipakai, tim peneliti memberikan nama Eulophia lagaligo untuk spesies baru tersebut.
Baca Juga: Berbeda dari Tumbuhan Lain, Bunga Ini Tidak Suka Cahaya Matahari!
Makna dan Ciri Eulophia lagaligo
Nama akhir lagaligo diambil dari nama La Galigo, yaitu sebuah karya sastra warisan dunia yang dibuat sekitar abad ke-14 dan berasal dari Sulawesi Selatan.
Kak Destario menjelaskan bahwa spesies baru Eulophia lagaligo memang memiliki kemiripan dengan Eulophia nuda.
Perbedaanya ada di bentuk dagu bunganya yang menekuk ke bawah. Dagu bunga ini berasal dari kaki tugu dan bibir bunga.
Baca Juga: Bunga Segar Dalam Rumah Ternyata Bisa Membantu Menyehatkan Tubuh, lo
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR