Bobo.id - Ada banyak sekali jenis bunga yang tersebar di seluruh dunia ini. Banyak di antaranya yang mungkin sudah pernah teman-teman lihat.
Apalagi jika kita berkunjung ke taman bunga atau kebun raya, pastinya kita bisa melihat banyak bunga, mulai dari yang paling sering ditemukan hingga yang langka.
Apakah teman-teman pernah melihat bunga anggrek? Anggrek adalah salah satu bunga yang cukup sering kita temui.
Baca Juga: Bunga Tanaman Ini Lembut Seperti Permen Kapas, Pernah Lihat?
Anggrek merupakan salah satu bunga dengan jenis terbanyak dan tersebar di banyak tempat.
Namun, sebagian besar jenis anggrek memang hidup di negara-negara tropis.
Nah, baru-baru ini, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berhasil menemukan spesies anggrek baru dari Sulawesi, lo.
Spesies anggrek yang baru ini dinamakan Eulophia lagaligo. Hmm, seperti apa, ya?
Baca Juga: Awalnya Ditanam Sebagai Penghasil Makanan, Cari Tahu Fakta Seru Bunga Matahari, yuk!
Perjalanan Panjang Penelitian E. lagaligo
Peneliti Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya LIPI, Kak Destario Metusala, mengatakan bahwa spesies anggrek Eulophia lagaligo sebenarnya sudah pernah ditemukan sebelumnya.
Anggrek ini ditemukan oleh taksonom C. L. Blume pada 1859 berdasarkan spesimen dari Pulau Timor dengan nama Eulophia bicolor.
Namun, belakangan diketahui bahwa nama spesies tersebut menjadi tidak diterima karena telah digunakan sebelumnya.
Baca Juga: Tidak Hanya Jadi Hiasan, 5 Bunga Ini Ternyata Bisa Dikonsumsi
Nama Eulophia bicolor sudah digunakan oleh taksonom N. A. Danzell pada 1851 untuk spesies yang berbeda.
Dalam kajian taksonomi, sebuah nama spesies hanya boleh dipergunakan satu kali untuk sebuah taksa.
Selain itu, selama ini anggrek Eulophia bicolor oleh Blume dianggap spesies yang sama dengan Eulophia nuda karena kemiripannya.
Baca Juga: Kue Tradisional Asal Korea Selatan Ini Terbuat dari Bunga Sungguhan
Pada 2008, Kak Destario bersama tim dari Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi LIPI menemukan spesimen anggrek dari genus Eulophia di Sulawesi Selatan.
Setelah dilakukan studi panjang yang mendalam, Kak Destario berhasil membuktikan bahwa Eulophia bicolor berbeda dengan Eulophia nuda.
Karena nama Eulophia bicolor sudah dipakai, tim peneliti memberikan nama Eulophia lagaligo untuk spesies baru tersebut.
Baca Juga: Berbeda dari Tumbuhan Lain, Bunga Ini Tidak Suka Cahaya Matahari!
Makna dan Ciri Eulophia lagaligo
Nama akhir lagaligo diambil dari nama La Galigo, yaitu sebuah karya sastra warisan dunia yang dibuat sekitar abad ke-14 dan berasal dari Sulawesi Selatan.
Kak Destario menjelaskan bahwa spesies baru Eulophia lagaligo memang memiliki kemiripan dengan Eulophia nuda.
Perbedaanya ada di bentuk dagu bunganya yang menekuk ke bawah. Dagu bunga ini berasal dari kaki tugu dan bibir bunga.
Baca Juga: Bunga Segar Dalam Rumah Ternyata Bisa Membantu Menyehatkan Tubuh, lo
Tugu bunga Eulophia lagaligo juga lebih ramping. Eulophia lagaligo memiliki perbungaan tegak dengan 5 sampai 14 kuntum bunga yang mekar hampir serentak.
Bunganya yang berwarna kehijauan memiliki lebar 2,2 sampai 2,8 sentimeter dengan perhiasan bunga tidak membuka secara penuh.
Bibir bunganya yang kehijauan memiliki corak keunguan hingga merah muda di bagian tengahnya.
Baca Juga: Kembang Kertas, Bunga Pertama yang Berhasil Mekar di Ruang Angkasa
Selain di Sulawesi Selatan, persebaran alami Eulophia lagaligo diketahui berasal dari Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur.
Spesies ini dapat tumbuh di dataran rendah dengan rentang ketinggian antara 100 sampai 600 meter di atas permukaan laut.
(Penulis: Ellyvon Pranita)
Lihat video ini juga, yuk!
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR