Bobo.id - Tata surya kita terdiri dari banyak benda antariksa. Ada Matahari sebagai bintang induk, ada planet-planet termasuk Bumi.
Ada juga satelit yang mengelilingi planet, planet kerdil, asteroid, komet, dan material lainnya.
Tata surya kita berada di sebuah galaksi bernama Galaksi Bimasakti. Sedangkan Galaksi Bimasakti berada di sebuah area di ruang angkasa.
Baca Juga: Galaksi Terlihat Berwarna Biru, Merah, dan Ungu, Apakah Itu Warna Aslinya?
Ruang angkasa terdiri dari banyak galaksi dan semua galaksi itu bergerak karena gravitasi.
Maka itu, peristiwa tabrakan antargalaksi merupakan fenomena yang sangat mungkin terjadi di ruang angkasa.
Lalu, apa yang akan terjadi jika ada dua atau lebih galaksi bertabrakan? Apakah bintang, planet, dan benda antariksa lainnya juga akan bertabrakan?
Baca Juga: Yuk, Lihat Berbagai Galaksi Unik dan Aneh yang Ada di Alam Semesta!
Tabrakan Antargalaksi Adalah Peristiwa yang Mungkin Terjadi
Seperti yang tadi sudah dijelaskan, tabrakan antargalaksi adalah peristiwa yang mungkin terjadi di alam semesta.
Ada banyak peristiwa tabrakan antargalaksi yang sudah diamati oleh para astronom.
Tabrakan antargalaksi ini membuat dua atau lebih galaksi bergabung menjadi satu.
Misalnya saja galaksi kita, yaitu Galaksi Bimasakti, akan bertabrakan dengan galaksi terdekat yaitu Galaksi Andromeda.
Baca Juga: Tata Surya Mengorbit Pusat Galaksi, Apakah Galaksi Mengorbit Sesuatu?
Nah, di dalam galaksi, ada begitu banyak benda antariksa. Ada bintang, planet, asteroid, komet, planet kerdil, galaksi, dan lain-lain.
Bahkan para astronom juga meyakini bahwa di setiap pusat galaksi ada sebuah lubang hitam supermasif.
Saat galaksi bertabrakan dan bergabung menjadi satu, apakah benda-benda itu juga ikut bertabrakan?
Hampir Tidak Ada Bintang yang Bertabrakan
Tahukah teman-teman? Ternyata saat tabrakan antargalaksi terjadi, hampir tidak ada bintang yang ikut bertabrakan, lo.
Menurut para astronom, kemungkinan bintang-bintang akan bertabrakan adalah hampir nol. Artinya, itu hal yang mungkin tidak akan pernah terjadi.
Meski ada banyak bintang di dalam sebuah galaksi, jarak antarbintang masih terlalu jauh.
Misalnya saja, jarak dari Matahari ke bintang terdekatnya di tata surya, Proxima Centauri, adalah sekitar 4,2 tahun cahaya atau sekitar 39,5 triliun kilometer.
Baca Juga: Dari Mana Asal Mula Nama Milky Way dan Bimasakti untuk Galaksi Kita?
Nah, dengan jarak yang begitu jauh, bintang dari galaksi lain bisa saja "masuk" di antaranya dan tidak akan menabrak bintang mana pun saat tabrakan antargalaksi terjadi.
Namun begitu, ruang antarbintang tidak benar-benar kosong dan justru dipenuhi dengan materi-materi lain seperti gas dan debu.
Materi-materi inilah yang akan berinteraksi saat dua atau lebih galaksi bertabrakan.
Interaksi dari materi-materi ini bisa menyebabkan adanya gelombang kejut yang bisa mendorong pembentukan bintang-bintang baru.
Selain itu, tabrakan antargalaksi juga bisa membuat bentuk galaksi menjadi berubah, misalnya dari galaksi spiral menjadi galaksi elips.
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | Info Astronomy |
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR