Dalam hati aku mencatat kata-katanya. Benar, selama ini aku tidak belajar melakukan tugas-tugas rumah tangga.
Pagi itu Ibu Musa datang. Ia sudah sembuh. Jadi kami bisa bersenang-senang tanpa memikirkan urusan makan. Kemudian kami berjalan-jalan di kebun teh. Kami berempat berceloteh, Eni diam saja.
Baca Juga: Kebiasaan Sepele Ini Ternyata Membuat Kulkas Cepat Rusak, lo!
Hanya sesekali ia mengingatkan kami agar hati-hati bila ada kotoran kuda atau jalan yang sulit ditempuh. Kami gembira dan ia juga gembira. Ketika kembali ke villa, siangnya kami bermain kwartet. Eni asyik membaca buku.…
Sebelum tidur, sesudah mengenang pengalaman itu aku bertekad untuk membantu ibu dan Mbok Isah dalam mengerjakan tugas-tugas rumah tangga. Aku juga akan menerima setiap orang sebagaimana adanya. Eni tak perlu bawel seperti kami berempat. Tapi Eni tetap kawan kami, tak perlu ditolak atau dijauhi.
Cerita oleh: Widya Suwarna
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR