Saat bahan pembuatan buku bereaksi dengan cahaya, panas, kelembapan, atau bahan lainnya, reaksi itu melepaskan senyawa organik yang mudah menguap.
Karenanya, senyawa organik yang dihasilkan setiap buku juga berbeda-beda, tergantung bahan pembuatan buku itu.
Buku baru biasanya masih memiliki aroma yang asli dari kertas, lem, dan tinta di dalamnya. Karenanya aromanya beda dengan buku yang sudah lama.
Baca Juga: Di Balik Film Frozen, Ada Kisah Buku H.C. Andersen! Ini Fakta Film Frozen
Senyawa Organik yang Keluar dari Buku Tua
Peneliti menemukan sebanyak 15 senyawa yang terus-menerus muncul saat meneliti 72 buku.
Beberapa di antara senyawa itu adalah asam asetat, benzaldehida, butanol, furfural dan oktanal.
Dalam buku tua, aroma “manis” yang keluar dari buku asalnya dari benzaldehida, vanilin, etil heksanol, toluene, dan etil benzena.
Reaksi kimia itu memproduksi senyawa asam hidrolisis. Seiring berjalannya waktu, reaksi itu menghasilkan senyawa yang wangi.
Kertas juga mengandung senyawa yang bisa terurai. Kertas mengandung selulosa dan lignin yang jika terurai bisa mengeluarkan aroma tertentu.
Terkadang, ada senyawa kimia bernama sodium hidroksida yang ditambahkan pada kertas untuk menghilangkan keasaman dan serat yang tertekuk pada bubur kayu yang digunakan untuk membuat buku. Ini juga bisa memberikan aroma yang khas pada buku.
Baca Juga: Sering Membeli Buku tapi Tidak Dibaca? Wah, Ternyata Ada Istilahnya
Source | : | Science ABC,Mental Floss |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR