Bobo.id - Terjatuh saat sedang berlari, tergores kertas atau pisau akan membuat kulit terluka.
Kadang, luka yang muncul di kulit tidak terasa dan kita masih bisa beraktivitas seperti biasa, tapi beberapa menit kemudian, luka itu baru terasa sakit.
Wah, luka yang dialami ini tiba-tiba terasa sakit dan perih, bahkan kadang membuat kita menangis.
Selain luka di kulit, bagian dalam tubuh kita, misalnya patah tulang, atau beberapa organ dalam juga bisa terasa sakit, nih, teman-teman.
Baca Juga: Obesitas Bisa Menimbulkan Berbagai Penyakit, Cegah dengan Cara Ini
Hal ini menyebabkan kita jadi merasa tidak nyaman melakukan berbagai aktivitas karena rasa sakit yang dirasakan bisa membatasi beberapa kegiatan.
Meskipun kadang membuat kita tidak nyaman, rasa sakit yang dirasakan oleh tubuh ternyata ada tujuannya.
Rasa Sakit Memberikan Sinyal ke Otak untuk Tubuh
Rasa sakit yang dirasakan oleh tubuh punya fungsi utama untuk membantu otak dalam melindungi tubuh.
Misalnya, ketika jari kita tergores saat sedang membantu ibu memasak, ini artinya teman-teman harus lebih fokus saat melakukan aktivitas itu agar jari tidak lagi tergores.
Saat kita terluka karena jatuh dari sepeda atau ketika berlari, ini artinya kita harus lebih berhati-hati.
Selain membantu otak untuk melindungi tubuh, rasa sakit punya fungsi lain, yaitu memberitahu kalau ada yang salah dengan tubuh kita.
Baca Juga: Apa Saja Penyebab Kanker Ginjal? Kenali Gejala dan Pencegahannya Juga, yuk!
Misalnya saja sakit tenggorokan bisa menandakan ada infeksi pada tenggorokan, atau merupakan gejala demam.
Sakit perut juga bisa menandakan adanya hal yang kurang sehat di dalam perut, misalnya masalah pencernaan.
Nah, ketika merasa ada yang salah dengan tubuh, maka kita akan memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan obat yang tepat.
Kalau manusia tidak punya atau tidak bisa merasakan rasa sakit, maka penyakit yang tadinya ringan justru bisa menjadi semakin parah karena tidak diobati.
Baca Juga: Mengapa Tomat Sebaiknya Tidak Disimpan di Kulkas? #AkuBacaAkuTahu
Sinyal Rasa Sakit Dikirimkan ke Otak dari Area yang Sakit
Luka atau rasa sakit yang kita alami akan dirasakan oleh ujung saraf yang ada di kulit.
Ujung saraf ini kemudian akan mengirimkan pesan mengenai rasa sakit ini ke sumsum tulang belakang melalui serabut saraf.
Setelah itu, sumsum tulang belakang akan mengirimkan pesan rasa sakit itu ke otak.
Rasa sakit yang berasal dari area yang sakit ini kemudian akan diterima oleh thalamus, yaitu bagian otak yang menyampaikan informasi mengenai rasa sakit.
Thalamus kemudian akan meneruskan informasi mengenai rasa sakit ini ke berbagai bagian di otak.
Nah, setelah bagian otak menerima dan menerjemahkan rasa sakit dan memutuskan apa yang harus dilakukan oleh seseorang, inilah yang menyebabkan kita bereaksi seperti merasakan sakit.
Wah, ternyata proses sampai seseorang bisa merasa sakit cukup panjang dan rumit, ya, teman-teman.
Baca Juga: Wah, Makanan dan Minuman Ini Harus Dihindari oleh Penderita Masalah Ginjal
Rasa Sakit yang Dirasakan Memiliki Kecepatan yang Berbeda
Apakah kamu pernah tidak menyadari bahwa tubuh mengalami luka atau sedang sakit?
Hal ini ternyata disebabkan karena rasa sakit akan dirasakan dengan kecepatan yang berbeda oleh tubuh.
Rasa sakit yang dapat terasa dengan cepat biasanya disebabkan oleh luka yang berat atau parah.
Namun, kadang luka juga cepat terasa sakit saat menyerang sistem saraf.
Baca Juga: Pernah Merasa Sedikit Mual saat Lapar? Bisa Jadi Ini Penyebabnya
Sedangkan rasa sakit yang lambat dirasakan biasanya terjadi karena luka yang dialami hanya ringan.
Namun, ada juga orang yang tidak bisa merasakan sakit yang disebabkan oleh kondisi genetik.
Akibatnya, hal ini membuat sel saraf di tubuh sulit untuk bertumbuh sehingga sel-sel saraf tidak bisa mengirimkan sinyal rasa sakit ke otak.
Walaupun terlihat sederhana, tidak bisa merasakan sakit bisa menjadi hal yang buruk karena bisa menyebabkan hal yang lebih parah terjadi pada luka atau tubuh.
Yuk, semakin banyak membaca untuk menambah informasi dan pengetahuan kita!
#AkuBacaAkuTahu
Tonton video ini juga, yuk!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Wonderopolis |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR