Bobo.id - Memasuki musim penghujan, kita bukan hanya akan melihat hujan yang sering turun saja, nih, teman-teman.
Selain hujan, kita juga akan sering melihat petir yang menyambar dan suara guntur yang menggelegar.
Sebelum suara guntur yang menggelegar dan membuat kaget, biasanya akan terlihat cahaya terang yang merupakan sambaran petir.
Nah, kalau teman-teman perhatikan, petir yang menyambar dengan cahaya terang selalu terlihat lebih dulu dibandingkan suara guntur yang menggelegar.
Baca Juga: Wah, Gletser di Papua Diprediksi Akan Mencair dan Punah 10 Tahun Lagi
Dengan adanya kilatan petir, kita jadi tahu, nih, kalau sebentar lagi akan ada suara guntur yang terdengar.
Siapa yang sering menutup mata dan telinga ketika ada petir yang terlihat, karena takut dengan suara guntur yang akan terdengar kemudian?
Namun kenapa petir dan guntur tidak muncul secara bersamaan, ya?
Cari tahu penjelasannya, yuk!
Apa Itu Petir dan Guntur yang Biasa Terjadi saat Hujan?
Nah, sebelum kita mengetahui penjelasan mengenai kilatan petir dan suara guntur, ketahui dulu mengenai petir dan guntur, yuk!
Petir merupakan percikan listrik berukuran besar yang terlihat di atmosfer Bumi, di antara awan, udara, maupun tanah.
Petir yang terjadi saat hujan disebabkan karena adanya pertemuan banyak es di awan yang saling bergerak di udara.
Pertemuan dan tabrakan ini kemudian menghasilkan muatan listrik, yang membuat awan jadi penuh dengan muatan listrik, teman-teman.
Baca Juga: Di Musim Dingin, Siswa di Finlandia Bersekolah Meski Malam Hari Lebih Lama
Listrik yang menumpuk di awan kemudian dilepaskan, baik dari awan ke awan maupun dari awan ke tanah.
Nah, pelepasan listrik ini terjadi karena muatan positif dan negatif listrik di awan merusak penghambat muatan, yaitu udara, sehingga terjadi pelepasan listrik.
Sedangkan suara keras yang kita dengar setelah terjadinya kilatan petir adalah guntur.
Baca Juga: Mengapa Awal Musim Hujan Mundur Tahun Ini? Cari Tahu Sebabnya, yuk!
Suara guntur yang menggelegar ini terjadi saat udara yang memuai secara tiba-tiba karena proses pemanasan oleh petir.
Udara yang memuai ini kemudian menghasilkan suara besar, yang kita sebut guntur.
Perbedaan Kecepatan Membuat Petir dan Guntur Tidak Terjadi Bersamaan
Sekarang kita sudah mengetahui, nih, bagaimana proses terbentuknya petir dan guntur yang banyak terjadi saat musim hujan.
Hal yang terlihat jelas saat petir menyambar adalah setelah petir, akan ada suara guntur yang menggelegar.
Mengapa petir dan guntur tidak terjadi secara bersamaan, ya?
Ternyata jawabannya adalah karena perbedaan kecepatan antara petir dan guntur ketika merambat di udara, teman-teman.
Baca Juga: Benarkah Kita Bisa Tersambar Petir Jika Bermain Ponsel saat Hujan?
Kilatan petir berbentuk cahaya, sedangkan guntur yang menggelegar adalah suara.
Tahukah kamu? Cahaya punya kecepatan yang berbeda dengan suara saat merambat di udara, lo.
Jika dibandingkan dengan suara, cahaya merambat dengan kecepatan yang lebih tinggi.
Cahaya dapat merambat di udara dengan kecepatan mencapai 299.000.000 meter per detik.
Baca Juga: Tak Hanya Saluran Pernapasan, Polusi Udara Juga Berbahaya bagi Mata
Sedangkan kecepatan suara merambat dengan kecepatan yang jauh lebih rendah, yaitu hanya 340 meter per detik.
Wah, ini artinya cahaya merambat 900.000 kali lipat lebih cepat dibandingkan kecepatan rambatan suara.
Dengan perbedaan kecepatan kilatan petir dan suara guntur ini, sebenarnya kita dapat mengetahui kapan suara guntur akan muncul setelah petir menyambar, serta jarak sambaran petir.
Untuk mengetahui caa menghitung jarak petir, teman-teman bisa membacanya di artikel berikut ini.
Baca Juga: Agar Aman, Cari Tahu Cara Menghitung Jarak Lokasi Petir dari Tempat Kita Berada, yuk!
Membaca menambah informasi dan pengetahuan kita, yuk, semakin banyak membaca!
#AkuBacaAkuTahu
Tonton video ini juga, yuk!
Source | : | Kompas.com,Scijinks |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR