Bobo.id - Berbagai benda langit banyak melewati atmosfer Bumi, seperti meteorit, hingga komet.
Nah, ada satu hal yang khas, nih, saat benda-benda langit tadi melintasi Bumi, yaitu ekor.
Yap, komet dan benda langit lainnya akan terlihat punya ekor yang bercahaya saat melewati Bumi.
Ekor yang muncul saat benda langit seperti komet maupun asteroid melintasi Bumi ini terbentuk akibat panas Matahari.
Sebenarnya, apa bahan pembentuk ekor pada komet dan bagaimana proses pembentukannya, ya?
Baca Juga: Keren, Ada 2 Benda Langit yang Diberi Nama dari Indonesia! Apa Saja?
Komet Terbentuk dari Berbagai Material
Jika dibandingkan dengan meteorit, komet lebih jarang terlihat melintasi Bumi, teman-teman.
Komet adalah benda langit yang berukuran kecil, rapuh, serta bentuknya tidak beraturan.
Material atau partikel pembentuk komet adalah air es, debu, serta senyawa karbon dan silikon yang membeku.
Nah, komet juga mengorbit Matahari sebagai bintang induknya.
Di ruang angkasa, jumlah komet sangat banyak dan bisa menabrak berbagai planet, termasuk Bumi, yang dapat kita lihat saat komet menabrak atau melintasi planet tempat tinggal kita.
Baca Juga: Selain Gerhana, Peristiwa Langit Apa Saja yang Bisa Kita Lihat Tahun 2020, ya?
Nukleus, Koma, dan Ekor Merupakan Tiga Bagian Komet
Komet yang dapat jatuh atau menabrak planet lainnya terbentuk dari tiga bagian yang berbeda, yaitu nukleus, koma, dan ekor.
Nukleus adalah inti padat dari komet, yang nanti bisa mengembangkan koma ketika komet melintas dekat Matahari.
Sedangkan koma merupakan awan berdebu di sekitar inti komet. Kalau ekor, merupakan bagian paling ujung dari komet dan bergerak menjauhi Matahari.
Baca Juga: Wah, Para Astronom Temukan Sebuah Galaksi dengan Tiga Lubang Hitam!
Kenapa Komet Bisa Punya Ekor saat Melintasi Bumi, ya?
Salah satu hal yang menarik dari komet, meteorit, maupun benda langit lainnya yang kita lihat adalah ekornya.
Namun ekor ini hanya terbentuk saat komet melintas dekat dengan Matahari saja.
Apa yang membentuk ekor komet saat benda langit ini jatuh dan menabrak Bumi, ya?
Teman-teman masih ingat, kan, apa material pembentuk komet?
Komet terbentuk dari debu, air, dan berbagai partikel lainnya yang membeku, sehingga komet merupakan bola es yang sanagt besar.
Saat jatuh menabrak Bumi maupun planet lainnya, komet akan melintasi Matahari yang panas.
Nah, ketika melintasi Matahari yang panas inilah, es pada komet akan mencair.
Ketika berbagai material, termasuk debu, yang terperangkap dalam es pembentuk komet ini mencair, maka gas dan debu tadi akan terpisah hingga membentuk ekor.
Akibat peristiwa ini, maka kita bisa melihat adanya ekor yang panjang dari komet, bahkan panjangnya bisa mencapai jutaan kilometer dari Matahari.
Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Ada 2 Galaksi yang Bertabrakan? #AkuBacaAkuTahu
Komet Punya Dua Jenis Ekor, yaitu Ion Debu dan Gas
Ekor yang ada pada komet saat meluncur jatuh dari ruang angkasa ternyata ada dua jenis, nih, teman-teman.
Jenis yang pertama adalah ion debu, yang biasanya berwarna kuning dan mengandung berbagai partikel kecil serta padat.
Ekor ion debu terbentuk karena adanya sinar matahawi atau ultraviolet yang mendorong partikel-partikel kecil dari komet hingga menjauhi inti komet.
Tekanan dari sinar Matahari yang lemah akan membuat partikel debu tadi melengkung maupun menyebar.
Baca Juga: Lubang Hitam di Pusat Bimasakti 'Menendang' Sebuah Bintang, Ada Apa?
Sedangkan ekor ion gas biasanya akan berwarna biru, yang terbentuk akibat cahaya ultraviolet mengubah satu atau lebih elektron dari koma menjadi ion.
Angin dari matahari akan membawa ion keluar dari Matahari dan membentuk ekor yang lebih lurus dan sempit.
Yuk, banyak membaca agar semakin banyak informasi yang kita ketahui!
#AkuBacaAkuTahu
Sumber: history.amazingspace.com
Tonton video ini juga, yuk, teman-teman!
Source | : | skyandtelescope.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR