Bobo.id – Di antara teman-teman apakah ada yang sering makan dengan cepat?
Tahukah kamu? Kesehatan kita bukan hanya dipengaruhi oleh menu makanan saja, tapi juga kebiasaan makan kita, termasuk makan dengan cepat atau perlahan.
Makan dengan cepat ternyata memiliki banyak dampak yang tidak baik bagi kesehatan, teman-teman.
Makan dengan cepat berhubungan dengan meningkatnya risiko obesitas, penyakit jantung, diabetes, hingga stroke.
Baca Juga: Ingin Mengurangi Kebiasaan Makan Gorengan? Coba Lakukan Cara Jitu Ini
Mengapa Lebih Baik Makan Perlahan?
Saat makan dengan cepat, kita jadi tidak sadar sudah mengonsumsi terlalu banyak kalori lebih dari yang seharusnya.
Kok bisa begitu, ya?
Ini karena tubuh kita membutuhkan waktu sekitar 20 menit sejak mulai makan sampai otak kita mengirimkan sinyal bahwa kita sudah kenyang.
Nah, makan dengan perlahan membuat tubuh memiliki waktu yang cukup untuk memicu sinyal dari otak bahwa kita sudah kenyang.
Menurut ahli kardiologi (ilmu tentang jantung dan penyakit jantung), ketika seseorang makan dengan cepat, ia cenderung tidak menyadarai bahwa ia sudah kenyang dan jadi makan terlalu banyak.
Selain membuat tubuh jadi mengonsumsi lebih banyak kalori, tanpa disadari makan dengan cepat meningkatkan risiko beberapa penyakit seperti obesitas, penyakit jantung, diabetes, dan stroke.
Baca Juga: Bisa Cegah Diabetes dan Menjaga Jantung Sehat, Ini 6 Manfaat Berenang!
Risiko yang Ditimbulkan dari Kebiasaan Makan dengan Cepat
Mungkin kita tidak langsung merasakannya, namun makan dengan cepat bisa menyebabkan baik dan turunnya kadar gula darah secara tiba-tiba. Kondisi ini bisa menyebabkan resistansi insulin.
Resistansi insulin adalah kondisi saat sel tubuh tidak bisa menggunakan gula darah dengan baik, akibat respon sel terhadap hormon insulin terganggu.
Kondisi itu merupakan salah satu kondisi penyakit diabetes, teman-teman.
Makan dengan cepat juga meningkatkan risiko sindrom metabolik pada seseorang.
Sindrom metabolik adalah kombinasi beberapa kondisi kesehatan seperti kadar gula darah yang tinggi, peningkatan tekanan darah, obesitas, dan peningkatan kadar kolesterol meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan stroke.
Menurut penelitian tahun 2017, makan dengan perlahan bisa menjadi cara untuk menjaga tubuh lebih sehat.
Penelitian di Jepang juga menemukan bahwa peserta penelitian yang makan dengan cepat memiliki kemungkinan mengalami sindrom metabolik lebih tinggi dibandingkan orang yang makan dengan normal dan perlahan.
Mengubah Kebiasaan Makan dengan Cepat
Karenanya, jika kamu suka makan dengan cepat, lebih baik ubah kebiasaan itu dengan mempraktikan mindful eating.
Mindful eating ini meliputi makan dengan perlahan tanpa hal yang bisa mengalihkan. Misalnya, saat di rumah, makanlah tanpa menonton televisi atau memainkan ponsel.
Saat makan, perhatikan tandanya bila kamu sudah kenyang.
Perhatikan juga tanda apakah kamu benar-benar lapar atau hanya ingin makan camilan.
Supaya lebih mudah, kamu juga bisa memperhatikan warna, aroma, suara saat mengunyah, tekstur, dan rasa makananmu.
Baca Juga: Agar Peredaran Darah Lancar, Coba Konsumsi 8 Makanan Ini, yuk!
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | WebMD,Healthline,Independent UK |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR