Bobo.id - Siapa yang merasa saat makan tidak lengkap tanpa adanya kerupuk? Atau kamu bisa tanpa sadar menghabiskan satu bungkus keripik kentang yang renyah?
Ada yang mengatakan, makanan renyah akan menambah selera makan.
Ternyata kerenyahan makanan tidak hanya disukai satu atau dua orang saja, tapi banyak yang menyukai makanan dengan tekstur yang renyah.
Ternyata ada penjelasan atau alasan ilmiah yang menyebabkan kita menyukai makanan renyah, nih, teman-teman. Apa sebabnya, ya?
Baca Juga: Meski Enak, 4 Makanan Ini Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Diabetes! Coba Cek Menu Makan Siangmu
Penemuan Api Membuat Manusia Menyukai Makanan Renyah
Saat ini, memasak dilakukan menggunakan api, agar masakan matang dengan sempurna.
Namun nenek moyang kita dulunya tidak memasak dengan api, karena manusia baru mengenal api sekitat satu atau dua juta tahun yang lalu.
Nah, api ini kemudian salah satunya digunakan untuk memasak bahan makanan yang mereka temukan, seperti daging.
Proses memasak yang dilakukan menggunakan api membuat manusia mulai mengenal tekstur lain dari makanan.
Hal ini membuat manusia punya pengalaman baru mengenai makanan, salah satunya makanan yang dimasak akan berubah menjadi renyah.
Manusia yang mulai mengenal api dan menggunakannya untuk memasak inilah yang dianggap oleh John S. Allen, seorang ilmuwan di University of Southern Carolina menganggap menjadi awal mula manusia suka makanan renyah, nih.
Dulunya, Makanan yang Renyah Termasuk dalam Rencana Cadangan
Pada masa evolusi, makanan renyah bukan menjadi makanan pokok manusia purba.
Biasanya, nenek moyang manusia lebih suka mengonsumsi buah-buahan atau daging dan bagian tubuh yang lunak dari hewan buruan.
Namun ketika bahan makanan itu tidak tersedia di alam, maka mereka harus punya rencana cadangan, nih.
Rencana cadangan itu termasuk mengonsumsi serangga maupun bagian tanaman lainnya yang bertekstur renyah.
Akibatnya, hal ini kemudian bukan menjadi daya tarik, tapi menjadi cara untuk bertahan hidup.
Baca Juga: Sendawa Setelah Minum Soda? Ternyata 3 Hal Inilah Penyebabnya!
Makanan Renyah Berhubungan dengan Sistem Sensorik Manusia Modern
Kalau awalnya makanan renyah dikonsumsi sebagai makanan cadangan, saat ini makanan bertekstur renyah menjadi kesukaan banyak orang, nih.
Ada keripik kentang, ayam goreng, kerupuk, atau berbagai keripik renyah lainnya yang disukai sebagian besar orang.
Makanan renyah punya ciri khas ketika digigit atau dikunyah, nih, yaitu adanya bunyi "kriuk" yang cukup keras.
Namun sebenarnya suara kunyahan tidak hanya muncul saat kita mengonsumsi makanan renyah, tapi juga pada setiap makanan yang kita kunyah.
Berbeda dengan saat mengunyah makanan renyah, ketika kita mengunyah, telinga kita akan berhenti mendengar suara kunyahan makanan itu.
Nah, ketika menggigit atau mengunyah makanan renyah, ada sensasi dan suara baru yang kita rasakan.
Baca Juga: Sering Membuang Pinggiran Roti Tawar? Wah, Pinggiran Roti Ternyata Juga Bergizi!
Akibatnya, hal ini memberikan stimulus tentang hal baru untuk indra pendengaran kita.
Yap, saat makan makanan renyah sebenarnya tidak hanya indra pengecap dan indra penciuman saja yang bekerja.
Indra pendengaran juga akan bekerja dan memberikan pengalaman sensoris yang menarik.
Inilah sebabnya kita kadang sulit berhenti kalau sudah mengonsumsi makanan renyah, seperti keripik kentang.
Makanan renyah apa yang menjadi favorit kamu, nih?
Tonton video ini, yuk!
Source | : | The Chronicle of Higher Education |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR