Bobo.id – Teman-teman, apakah kamu tahu planet apa yang dikenal dengan sebutan planet merah?
Planet merah adalah sebutan untuk planet tetangga kita, yaitu planet Mars.
Beberapa waktu lalu, pesawat ruang angkasa Mars Express milik badan antariksa Eropa, ESA, mengirimkan gambar yang menakjubkan dari Mars, lo.
Dalam gambar yang dikirimkan oleh Mars Express, permukaan planet Mars tampak tertutup lapisan es.
Yuk, lihat keindahannya!
Baca Juga: Terlihat Dekat dengan Mars di Langit Januari, Ini Fakta Bintang Antares
Lapisan Es di Kutub Planet Mars
Melalui beberapa gambar terbaru dari Mars Express, kita bisa melihat permukaan planet Mars yang tidak biasa, nih.
Jika biasanya planet Mars terlihat gersang dan berwarna merah kecokelatan, kali ini Mars Express menangkap lapisan es di bagian kutub utara planet itu.
Menurut ilmuwan, ini menandakan adanya badai dan angin yang kuat di wilayah itu.
Tahukah kamu? Planet Mars merupakan planet di Tata Surya yang musim-musimnya paling mirip dengan Bumi.
Hanya saja, satu tahun di Mars dua kali lebih lama dibandingkan Bumi.
Sepanjang musim, kutub utara Mars mengalami banyak perubahan juga.
Di sana, ada lapisan es tebal yang menyelimuti permukaan sepanjang tahun. Kemudian pada saat musim dingin, suhu di sana bisa mencapai -143 derajat Celcius.
Suhu yang dingin mengakibatkan karbon dioksida membeku dan membuat udara mengendap. Ini membentuk lapisan karbon dioksida di atas es air.
Lapisan karbon dioksida yang membeku itu tebalnya mencapai 2 meter, teman-teman.
Oh iya, dalam keadaan itu, awan karbon dioksida juga terbentuk di atas daratan.
Baca Juga: Wah, Ada Planet yang Dijuluki Planet Permen Kapas oleh Astronom
Pola Es yang Menunjukkan Fenomena Cuaca di Mars
Tahun 2006, juga ada gambar dari pesawat antariksa NASA yang menunjukkan puncak kutub utara planet Mars ini, teman-teman.
Pada gambar puncak kutub itu, es dan daratan Mars tampak berpola spiral dan terlihat seperti garis tubuh Zebra, ya?
Menurut ilmuwan, itu disebabkan oleh angin katabatic atau angin drainase, yaitu angin yang membawa udara kepadatan tinggi dari ketinggian yang lebih tinggi ke lereng di bawah gaya gravitasi.
Di Mars, angin katabatic membawa udara dingin yang padat dari gletser kutub dan dataran tinggi yang beku menuju dataran yang lebih rendah seperti lembah.
Kemudian, di saat yang sama, Mars juga berotasi sehingga menyebabkan efek Coriolis.
Efek itu menyebabkan pola spiral di puncak kutub, seperti yang terlihat di gambar di atas.
Efek Coriolis juga bisa terjadi di Bumi, yaitu umumnya pada pembentukan badai dan fenomena cuaca lainnya.
Ilmuwan mempelajari ini untuk mengetahui keadaan di Mars dan memperkirakan bagaimana perubahan iklim planet Mars selama jutaan tahun.
Wah, kira-kira, pesawat antariksa yang bertugas mengamati planet Mars akan menemukan hal apa lagi, ya?
Baca Juga: Lubang Hitam Berhasil Dipotret, Ingat-Ingat Peristiwa Antariksa yang Terjadi di 2019, yuk!
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR