Radioterapi, Pengobatan Penyakit Kanker dengan Radiasi Radioaktif
Kanker merupakan salah satu penyakit paling berbahaya di dunia, bisa menyerang siapa saja, dan banyak jenisnya.
Saat ini, sudah ada berbagai cara pengobatan yang bisa dilakukan untun mencegah pertumbuhan sel kanker, salah satunya adalah kemoterapi.
Selain kemoterapi, ada juga pengobatan kanker bernama radioterapi, yaitu pengobatan dengan cara memberikan paparan radiasi dengan dosis tertentu kepada pasien kanker.
Metode pengobatan ini dilakukan dengan tujuan untuk agar sel kanker mati dan tidak menyebar ke sel tubuh lain yang sehat.
Wah, bukannya paparan radiasi radiokatif berbahaya bagi tubuh dan bisa menyebabkan kanker, Bo? Namun mengapa justru ada terapi radiasi untuk pasien kanker?
Baca Juga: Nasi dan Kentang adalah Sumber Karbohidrat, Bolehkah Mengonsumsi Keduanya Secara Bersamaan?
Terapi Radiasi Radioaktif Dilakukan pada Titik Kanker
Paparan radiasi radioaktif, seperti yang terjadi saat reaktor nuklir di Chernobyl meledak memang merupakan hal yang berbahaya, karena bisa merusak sel-sel tubuh dan menjadi penyebab kanker.
Hal yang sama juga terjadi kalau kita terlalu lama terpapar sinar matahari tanpa perlindungan matahari, yang bisa menyebabkan kanker kulit karena adanya paparan radiasi matahari.
Sedangkan kalau kita terpapar matahari dalam waktu yang singkat dan menggunakan perlindungan berupa tabir surya, maka risiko kanker bisa berkurang.
Nah, hal yang mirip juga dilakukan saat pasien kanker menerima terapi radiasi radioaktif.
Baca Juga: Tidak Perlu Dikupas, Kulit dari Bahan Makanan dan Buah Ini Punya Banyak Manfaat untuk Tubuh
Saat pasien mendapatkan radioterapi, maka radiasi radioaktif diberikan dalam dosis dan dilakukan pada titik yang tepat.
Dokter akan memberikan radiasi radioaktif dengan dosis yang tinggi dalam waktu singkat kepada pasien kanker.
Selain itu, radiasi juga akan diarahkan ke titik sel kanker berada dalam tubuh pasien.
Ini artinya, radiasi radioaktif dilakukan dengan terfokus pada bagian tubuh yang terkena kanker.
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR