Bobo.id - Siapa yang masih ingat sebuah kawasan bernama Chernobyl yang terletak di dekat kota Pripyat, Ukraina?
Chernobyl disebut sebagai kota hantu setelah ditinggalkan penduduknya pada 1986 yang lalu.
Penduduk kota Chernobyl meninggalkan tempat ini setelah terjadi peristiwa meledaknya salah satu reaktor nuklir di Chernobyl.
Yap, saat itu Chernobyl menjadi tempat pembangkit listrik bertenaga nuklir.
Setelah meledaknya reaktor nuklir, Chernobyl harus segera ditinggalkan karena ditakutkan radiasi nuklir bisa membahayakan warga yang tinggal di sana.
Radiasi nuklir bisa menimbulkan beberapa penyakit pada manusia, seperti kanker.
Lalu jika mengenai ibu yang sedang hamil, hal ini bisa menyebabkan bayi yang ada di perutnya mengalami kecacatan, nih.
O iya, sisa nuklir juga bisa tetap tersisa di tempat yang terkena efek nuklir itu. Sehingga bisa tetap menyebabkan reaksi tertentu meskipun sudah bertahun-tahun berlalu sejak meledaknya reaktor nuklir.
Nah, meski berbahaya, ternyata nuklir justru digunakan sebagai salah satu metode pengobatan penyakit.
Pasien yang mengalami sakit kanker ada yang akan mendapatkan pengobatan dengan cara terapi radiasi atau radioterapi.
Radioterapi, Pengobatan Penyakit Kanker dengan Radiasi Radioaktif
Kanker merupakan salah satu penyakit paling berbahaya di dunia, bisa menyerang siapa saja, dan banyak jenisnya.
Saat ini, sudah ada berbagai cara pengobatan yang bisa dilakukan untun mencegah pertumbuhan sel kanker, salah satunya adalah kemoterapi.
Selain kemoterapi, ada juga pengobatan kanker bernama radioterapi, yaitu pengobatan dengan cara memberikan paparan radiasi dengan dosis tertentu kepada pasien kanker.
Metode pengobatan ini dilakukan dengan tujuan untuk agar sel kanker mati dan tidak menyebar ke sel tubuh lain yang sehat.
Wah, bukannya paparan radiasi radiokatif berbahaya bagi tubuh dan bisa menyebabkan kanker, Bo? Namun mengapa justru ada terapi radiasi untuk pasien kanker?
Baca Juga: Nasi dan Kentang adalah Sumber Karbohidrat, Bolehkah Mengonsumsi Keduanya Secara Bersamaan?
Terapi Radiasi Radioaktif Dilakukan pada Titik Kanker
Paparan radiasi radioaktif, seperti yang terjadi saat reaktor nuklir di Chernobyl meledak memang merupakan hal yang berbahaya, karena bisa merusak sel-sel tubuh dan menjadi penyebab kanker.
Hal yang sama juga terjadi kalau kita terlalu lama terpapar sinar matahari tanpa perlindungan matahari, yang bisa menyebabkan kanker kulit karena adanya paparan radiasi matahari.
Sedangkan kalau kita terpapar matahari dalam waktu yang singkat dan menggunakan perlindungan berupa tabir surya, maka risiko kanker bisa berkurang.
Nah, hal yang mirip juga dilakukan saat pasien kanker menerima terapi radiasi radioaktif.
Baca Juga: Tidak Perlu Dikupas, Kulit dari Bahan Makanan dan Buah Ini Punya Banyak Manfaat untuk Tubuh
Saat pasien mendapatkan radioterapi, maka radiasi radioaktif diberikan dalam dosis dan dilakukan pada titik yang tepat.
Dokter akan memberikan radiasi radioaktif dengan dosis yang tinggi dalam waktu singkat kepada pasien kanker.
Selain itu, radiasi juga akan diarahkan ke titik sel kanker berada dalam tubuh pasien.
Ini artinya, radiasi radioaktif dilakukan dengan terfokus pada bagian tubuh yang terkena kanker.
Terapi Radiasi Dilakukan untuk Membunuh Sel Kanker
Radioterapi dengan radiasi radioaktif ini dilakukan dengan tujuan untuk membunuh sel kanker yang ada di tubuh.
Kalau sel kanker yang ada di tubuh sudah mati, maka diharapkan sel-sel lain di dalam tubuh tetap sehat dan tidak ada kanker lain yang muncul di tubuh.
Saat proses radioterapi dilakukan, dokter akan menjaga agar dosis radiasi di bagian tubuh yang sehat tetap rendah, nih.
Hal ini dilakukan agar bagian tubuh lainnya tidak terkena dampak dari terapi radiasi yang dilakukan, namun tetap membunuh sel kanker.
Berbagai teknologi sudah dilakukan untuk mengurangi dosis dan dampak dari paparan radiasi ke bagian tubuh yang sehat. Namun kadang masih terjadi efek samping dari pengobatan dengan cara ini.
Baca Juga: Sering Jadi Pengganti Saus Sambal untuk Anak, Ternyata Saus Tomat Tidak Baik untuk Tubuh
Radiasi Ada Selalu Ada di Sekitar Kita
Meski tidak berada di daerah yang terpapar radiasi radioaktif dari nuklir, namun sebenarnya radiasi selalu ada di sekitar kita, lo.
Misalnya ketika kita sedang menjalani rontgen dengan sinar-x, sebenarnya alat rontgen juga memancarkan radiasi.
Namun karena dosisnya yang sedikit dan dilakukan dalam waktu yang singkat, maka tubuh tidak mengalami dampak yang berbahaya.
Selain itu, sinar matahari juga memancarkan radiasi ke tubuh, namun dengan memakai pelindung seperti tabir surya, topi, atau jaket, maka mengurangi risiko radiasi pada tubuh.
Baca Juga: Komsumsi Bawang Membuat Mulut dan Tubuh Berbau, Coba Cara Tepat Menghilangkannya, yuk!
Udara, air, dan tubuh kita juga sebenarnya mengandung radioaktif alami yang tidak kita sadari.
Walaupun kita terpapar radiasi setiap hari, tapi hal ini kemungkinan kecil menyebabkan kanker karena kemampuan tubuh kita untuk memengari paparan radiasi radioaktif yang jumlahnya kecil ini.
Tonton video ini juga, yuk!
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR