Bobo.id - Cacar air disebut sebagai penyakit yang banyak dialami oleh anak-anak. Apakah kamu juga pernah mengalami cacar air?
Ternyata cacar air termasuk dalam daftar salah satu penyakit tertua yang pernah dialami oleh manusia.
Ketika penyakit pertama kali diketahui dialami oleh manusia, beberapa penyakit dianggap sebagai penyakit yang berbahaya, misalnya flu.
Namun dengan berkembangnya ilmu kedokteran dan berbagai teknologi yang canggih, saat ini sudah ditemukan berbagai obat yang mampu mengobati berbagai penyakit yang tadinya dianggap sebagai penyakit yang parah.
Yuk, ketahui penyakit apa saja yang termasuk sebagai penyakit tertua!
Baca Juga: Ada 7 Hari dalam Seminggu, Bagaimana Asal Mulanya?
Cacar
Tahukah teman-teman? Ternyata cacar yang banyak menyerang saat seseorang masih kecil ini merupakan salah satu penyakit tertua, lo.
Pembuktian cacar sebagai salah satu penyakit tertua ada pada penelitian yang dilakukan oleh paleopatologis bernama Sir marc Armand Ruffer yang dilakukan pada mumi-mumi Mesir di bukunya yang terbit pada tahun 1921.
Pada bukunya yang berjudul Studies of the Paleopathology of Egypt, Sir Marc menggambarkan ada tiga mumi yang ditemukan memiliki lentingan berbentuk kubah di tubuhnya, yang sangat mirip dengan penyakit cacar yang ada saat ini.
Lentingan ini bisa diketahui dimiliki oleh mumi karena pembalsaman yang dilakukan pada mumi menjaga jaringan lunak pada tubuh mumi tetap pada wujud aslinya.
Mumi tertua yang diduga memiliki lentingan seperti cacar tersebut adalah mumi 1580 Sebelum Masehi. Sedangkan yang paling baru adalah mumi yang meninggal pada tahun 1157 Sebelum Masehi.
Pemeriksaan lebih lanjut terhadap mumi menunjukkan kalau lenting yang ada di tubuh mumi berukuran sekitar dua hingga empat milimeter.
Lenting ini diketahui berada di wajah bagian bawah, leher, bahu, dan ada yang terlihat juga di bagian lengan.
Pada abad ke-20, cacar merupakan salah satu penyakit yang memakan korban jiwa paling banyak, yaitu sekitar 300 hingga 500 juta orang.
Baca Juga: Ada Sejak Lama, Ini Asal Mula Tradisi Trick or Treat saat Halloween
Rabies
Selain manusia, hewan juga bisa terserang penyakit, teman-teman. Salah satunya adalah penyakit rabies yang diketahui banyak menyerang anjing.
Walaupun rabies diketahui banyak menyerang hewan, ternyata manusia juga bsia tertular penyakit ini, salah satunya adalah melalui gigitan.
Penyakit rabies diketahui sudah menyerang manusia sejak tahun 2300 Sebelum Masehi yang dituliskan dalam salah satu buku.
Rabies akan menyebabkan peradangan otak pada manusia dan hewan mamalia lainnya yang menyebabkan gejala-gejala seperti gerakan yang tidak terkendali, ketakutan terhadap air, tidak mampu menggerakkan tubuh, kebingungan, hingga hilang kesadaran.
Waktu yang dibutuhkan oleh virus Lyssa penyebab rabies untuk menginfeksi tubuh adalah tiga bulan dan hampir semua kasus rabies menyebabkan penderitanya meninggal, nih, teman-teman.
Penyebaran virus penyebab rabies terjadi ketika hewan yang tertular virus seperti anjing atau kelelawar menggigit hewan maupun manusia lain, yang menyebabkan air liurnya menginfeksi korban yang digigit.
Selain itu, virus rabies juga bisa menular saat air liur bersentuhan dengan mata, mulut, atau hidung.
Sejak penyakit rabies diketahui pada tahun 2300 Sebelum Masehi, belum ada korban yang diketahui bisa selamat dari penyakit ini, lo.
Namun pada tahun 2004, seorang remaja bernama Jeanna Giese selamat dari rabies setelah dirinya digigit oleh seekor kelelawar.
Baca Juga: Namanya Mirip, Apakah Nama Thailand Berhubungan dengan Taiwan?
Malaria
Selain demam berdarah, penyakit lain yang disebabkan oleh gigitan nyamuk adalah malaria.
Bedanya, penyakit demam berdarah disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti, penyakit malaria disebabkan oleh gigitan nyamuk Anopheles yang membawa penyakit malaria.
Nyamuk Anopheles betina akan membawa parasit bernama Plasmodium yang menjadi penyebab penyakit malaria.
Baca Juga: Di Jawa Barat, Tentara Belanda Zaman Kolonial Mengonsumsi Roti Tan Keng Chu
Penyakit malaria ternyata diketahui sudah menyerang sejak zaman Romawi, lo, yaitu dengan ditemukannya sebuah jimat miliki bangsa Romawi yang bertujuan untuk mengusir penyakit malaria.
Jimat yang juga dianggap sebagai obat ini bertuliskan "abracadabra" yang akan dipakai di bagian leher.
Meskipun begitu, penyakit malaria diketahui pertama kali disebutkan dalam bahasa Mandarin, yaitu "Nei Ching" atau buku kedokteran sekitar tahun 2700 Sebelum Masehi.
Sejak zaman batu, malaria sudah menjadi penyakit yang menimbulkan banyak korban jiwa, nih, teman-teman. Bahkan, setengah dari kasus kematian yang terjadi pada masa tersebut diakibatkan oleh penyakit malaria.
Diketahui pada tahun 2017 terdapat sekitar 219 juta orang yang mengalami penyakit malaria di seluruh dunia dan 435.000 pasien di antaranya meninggal dunia.
Berbagai cara sudah dilakukan untuk memusnahkan penyakit, seperti menambahkan minyak di genangan air untuk membasmi larva nyamuk, menggunakan pestisida, vaksin, hingga menggunakan teknologi seperti menembakkan laser ke arah nyamuk di udara.
Namun saat ini malaria masih menjadi penyakit yang mematikan, salah satunya di Afrika.
Baca Juga: Wah, Ada Anjing yang Ikut Bertugas saat Perang Dunia I, Sersan Stubby Namanya
Meskipun penyakit-penyakit tertua tadi masih ada sampai saat ini, tapi dengan pengetahuan yang lebih dalam, maka sudah ditemukan obat yang tepat.
Sedangkan untuk penyakit yang belum ditemukan obatnya, saat ini kita sudah mengetahui tindak pencegahan yang tepat agar tidak terkena penyakit itu.
Tonton video ini juga, yuk!
Source | : | Howstuffworks |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR