1. Diare
Banjir bisa meningkatkan penyakit yang disebarkan lewat air, atau waterborne diseases atau air yang terkontaminasi penyakit, dan merupakan penyebab utama penyebaran diare.
Selain itu, saat banjir dan harus mengungsi, orang-orang harus berada dalam suasana yang padat, sehingga tingkat higienitas atau kebersihan menjadi kurang.
Akibatnya, penularan melalui oral atau melalui mulut juga menyebabkan penyakit pada saluran cerna meningkat tinggi.
Penyebab diare yang paling banyak dialami anak-anak adalah virus, rotavirus, kolera, hingga disentri.
2. Infeksi Kulit dan Mata
Akibat bersentuhan langsung dengan air banjir, maka infeksi kulit juga sangat mungkin terjadi.
Biasanya, penyakit kulit bisa disebabkan oleh berbagai organisme, seperti bakteri, virus, jamur, dan juga parasit, kutu atau larva yang bisa menginfeksi kulit.
Nah, selain infeksi kulit, infeksi mata juga bisa terjadi saat banjir datang, teman-teman.
Infeksi mata bisa menular melalui air, misalnya moluskum kontagiosum atau penyakit pada kelopak mata.
Konjungtivitis atau mata merah yang biasa disebut dengan belekan juga sangat rentan menyerang anak-anak saat banjir, nih.
Baca Juga: Sama-Sama Mengandung Banyak Nutrisi, Lebih Baik Mengonsumsi Salmon atau Tuna, ya?
3. Otitis Eksterna
Selain penyakit yang menyerang bagian luar tubuh, kita juga rentan terkena penyakit yang menyerang bagian dalam tubuh, nih, seperti telinga.
Penyakit ini disebut otitis eksterna, yang merupakan infeksi telinga.
Infeksi telinga terjadi karena air banjir yang kotor menyebabkan adanya infeksi pada kulit tipis yang membungkus saluran telinga luar dan dalam.
Saat infeksi telinga terjadi, maka akan ada cairan yang keluar, disebabkan oleh bakteri yang ditularkan melalui air.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR