2. Menggunakan Sikat Gigi dengan Bulu Sikat yang Kasar
Kalau kita mengira menyikat gigi menggunakan sikat gigi dengan bulu kasar akan ampuh membersihkan, kita salah besar.
Sikat gigi dengan bulu kasar justru bikin lapisan gigi kita rusak dan membuat gigi kita menjadi lemah.
Untuk mengatasi hal itu, coba ganti dengan sikat gigi yang bulunya lebih halus atau sangat halus, ya.
3. Jarang Ganti Sikat Gigi
Selain penggunaan sikat gigi yang bulunya kasar, kebiasaan jarang mengganti sikat gigi juga kita lakukan.
Baiknya sikat gigi diganti setiap tiga atau empat bulan. Soalnya, bulu-bulu sikat gigi akan semakin rusak dan lemah setiap kali kita pakai, jadinya tidak akan sebaik saat pertama kali digunakan.
O iya, sebaiknya juga sikat gigi diganti setelah kita sakit. Ini kita lakukan soalnya bakteri yang berpindah ke sikat gigi selama kita sakit, bisa dengan mudah kembali lagi ke mulut kalau kita kembali menggunakan sikat gigi yang sama saat kita sakit.
4. Posisi Menyikat Gigi yang Tidak Benar
Kebanyakan dari kita menyikat gigi dengan gerakan lebar. Padahal, gerakan tersebut kurang tepat, lo!
Soalnya gerakan lebar ternyata merusak gusi dan kurang ampuh membersihkan plak.
Lebih baik memegang sikat dengan posisi sudut 45 derajat dan membuat gerakan naik turun, dengan gesekan pendek-pendek.
Yup! Gerakan ini bisa lebih menjangkau area yang sulit dibersihkan. Jadi dapat membersihkan secara maksimal.
Baca Juga: Sudah Sikat Gigi Tapi Masih Bau Mulut? Mungkin Kamu Melakukan 4 Hal yang Membuat Bau Mulut Ini
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR