Bobo.id – Peredaran darah artropoda berbeda dari peredaran darah hewan lainnya, lo, teman-teman.
Peredaran darah artropoda adalah peredaran darah terbuka. Seperti apa, ya?
Yuk, kita cari tahu serba-serbi peredaran darah artropoda!
Sebelumnya, kita cari tahu dulu tentang hewan yang termasuk kelompok artropoda, ya.
Baca Juga: Punya Golongan Darah Seperti Manusia, Bisakah Hewan Saling Mendonorkan Darah?
Apa Itu Hewan Artropoda?
Jika teman-teman melihat belalang, udang, dan laba-laba, adakah kesamaan khusus yang teman-teman perhatikan?
Ketiga hewan itu sama-sama merupakan kelompok hewan artropoda.
Kelompok hewan artropoda memiliki bebepa karakteristik atau ciri khusus, yaitu:
1. Hewan athropoda memiliki kaki yang bersendi. Nama artropoda berasal dari ciri ini, yaitu ‘artron’ yang artinya sendi dan ‘poda’ yang artinya kaki.
2. Hewan artropoda adalah kelompok hewan yang memiliki eksoskeleton. Eksoskeleton adalah penutup keras pada bagian luar organisme yang berfungsi sebagai penyangga dan pelindung tubuhnya, seperti kerangka kita, teman-teman. Hanya saja, kerangka itu ada di bagian luar.
3. Memiliki struktur tubuh simetri bilateral, ini artinya jika kita membagi tubuh hewan artropoda jadi dua bagian, maka bagian kanan dan kiri tubuhnya akan terbagi sama.
Ciri lainnya juga ada tubuh yang berbuku-buku dan sistem organ tubuhnya lengkap.
Ilmuwan membagi hewan atropoda menjadi lima kelompok, yaitu:
1. Millipede (contoh: kaki seribu)
2. Centipede(contoh: kelabang)
3. Krustasea (contoh: kepiting, udang)
4. Arakhnida (contoh: laba-laba)
5. Insekta (contoh: capung, belalang)
Selain bisa dilihat dari ciri fisik bagian luar tubuhnya, artropoda juga memiliki sistem peredaran darah yang membedakannya dari hewan lain.
Baca Juga: Kenapa Kepiting dan Udang Berubah Warna Menjadi Merah Saat Dimasak?
Peredaran Darah Artropoda
Pada manusia, peredaran darahnya adalah peredaran darah tertutup, yaitu darah mengalir ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah arteri dan vena.
Sedangkan, peredaran darah artropoda adalah peredaran darah di mana darah mengisi rongga tubuh.
Dalam tubuh hewan, ada bagian yang disebut coelom (dibaca: selom). Di dalamnya terdapat organ-organ tubuh mereka
Coelom ini membantu tubuh hewan tegap dan kaku atau membentuk struktur tubuhnya.
Pada tubuh hewan artropoda bagian coelom di tubuhnya tidak terlalu besar dan terbagi menjadi beberapa bagian yang lebih kecil, di sekitar organ ekskretoris dan reproduksi.
Kemudian, bagian yang tersisa terisi oleh darah yang menutupi organ lain. Rongga yang tersisa itu disebut haemocoel atau rongga darah.
Darah hewan artropoda juga berbeda dari hewan lainnya, lo. Di dalam darah hewan artropoda, tidak ada oksigennya, teman-teman.
Meski begitu, darah hewan artropoda tetap membantu mendistribusikan oksigen dan membawa keluar karbon dioksida di seluruh tubuhnya.
Darah hewan artropoda berbahan dasar tembaga, teman-teman, sehingga warnanya tidak merah seperti darah kita.
Beberapa jenis hewan artropoda juga ada yang berdarah biru karena memiliki pigmen warna hemocyanin.
Sistem Peredaran Darah Artropoda
Sistem peredaran darah artropoda terdiri dari jantung dorsal dan pembuluh darah arteri.
Pembuluh darah arteri mengantarkan darah ke haemocoel. Kemudian darah mengalir ke sinus perikardial yang mengelilingi jantung.
Di sepanjang jantung ada lubang bernama ostia, sehingga darah mengalir masuk ketika katupnya terbuka.
Ketika jantung berkontraksi, katup akan menutip sehingga darah tidak mengalir kembali dan bisa terdorong ke pembuluh darah arteri di jaringan, sehingga darah mengalir ke haemocoel yang lain.
Itulah serba-serbi peredaran darah artropoda, teman-teman.
Baca Juga: Sakit Jantung Berhubungan dengan Pembuluh Darah, Ketahui Cara Kerja Jantung, yuk!
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | Encyclopaedia Britannica,Study,Smithsonian National Museum of Natural History |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR