Bobo.id – Mungkin teman-teman ada yang pernah mendengar istilah ‘muka bangun tidur’?
Istilah ‘muka bangun tidur’ biasanya digunakan untuk menggambarkan wajah kita yang terlihat berbeda dari wajah asli kita.
Mungkin teman-teman pernah melihatnya ketika bercermin setelah bangun tidur.
Perbedaan itu misalnya disebabkan karena mata yang terlihat seperti membengkak, atau ada garis-garis di wajah, kulit yang kering, dan kita tampak lesu.
Biasanya, setelah mencuci muka dan minum air, ‘muka bangun tidur’ itu berangsur berubah menjadi wajah asli kita.
Ternyata ada beberapa hal yang bisa memengaruhinya, lo! Mulai dari cairan tubuh hingga gaya gravitasi.
1. Kekurangan Cairan
Jika teman-teman bangun tidur dengan wajah yang terlihat pucat dan kering, mungkin artinya tubuh kekurangan cairan.
Saat kita tidur, sebagian cairan yang membuat kulit lembap terserap di sarung bantal. Kita juga bisa mengeluarkan cairan saat tidur melalui keringat.
Kurang minum air di malam sebelumnya bisa menyebabkan hal ini.
Kalau kamu mengalaminya, atasi dengan minum air di pagi hari, ya. Kemudian jaga asupan air sepanjang hari juga.
Baca Juga: Selain Kekurangan Air, Tubuh Juga Bisa Kelebihan Air, Cari Tahu, yuk!
2. Kebiasaan Sehari-hari
Kebiasaan sehari-hari seperti makan dan aktivitas lainnya memengaruhi ‘muka bangun tidur’ juga, lo.
Misalnya kebiasaan lain seperti waktu tidur yang tidak menentu, hingga kurang aktivitas fisik.
Aktivitas-aktivitas itu bisa membuat tubuh sulit beristirahat di malam hari, membuat tubuh dehidrasi, sampai memengaruhi kerusakan sel di kulit.
Kebiasaan makan junk food, makanan instan, makanan berminyak atau tinggi garam juga bisa memengaruhinya, teman-teman.
3. Pengaruh Bantal
Bantal juga bisa memengaruhi ‘muka bangun tidur’, terutama garis-garis halus yang muncul di wajah.
Sarung bantal yang tidak rapat bisa terlipat-lipat dan wajah kita menekan ke arahnya.
Garis-garis di wajah biasanya semakin terlihat jelas kalau posisi wajah kita menempel pada tangan di atas bantal.
Bantal yang terlalu keras juga bisa menyebabkan perbedaan tekanan di wajah, teman-teman.
Tapi garis ini akan berangsur menghilang setelah kita cuci muka dan minum air.
Baca Juga: Kapan Terakhir Kali Membersihkan Bantalmu? Selain Sprei, Bantal Juga Harus Diganti
4. Pengaruh Gaya Gravitasi
Salah satu ciri ‘muka bangun tidur’ adalah wajah yang terlihat membengkak di sekitar mata.
Gaya gravitasi bisa menjelaskan ini, teman-teman. Ketika kita tidur, cairan di tubuh bisa menumpuk di area tertentu, salah satunya adalah jaringan di wajah. Ini bisa menyebabkan area di sekitar mata terlihat membengkak.
Nah, ketika kita bangun dan mulai bergerak serta berdiri, cairan di tubuh kembali normal. Sehingga perlahan-lahan bagian membengkak juga menghilang.
Hal ini umum terjadi tapi lebih sering terjadi jika tubuh menahan air, misalnya pada orang yang mengonsumsi makanan tinggi garam.
Di sisi lain, ada juga hal yang bisa menyebabkan wajah membengkak, seperti tekanan darah tinggi, mata kering kronis, atau konjungtivis. Jika bengkak tidak kunjung reda, maka sebaiknya segera diperiksakan ke dokter, ya.
Penyebab Lain dan Cara Mencegah ‘Muka Bangun Tidur’ Terjadi
‘Muka bangun tidur’ adalah hal yang biasa terjadi, kok, teman-teman.
Namun, ada kondisi yang mungkin harus diperhatikan, misalnya stres, alergi, atau lingkungan yang terkontaminasi debu, asap, atau air yang kotor. Hal itu juga bisa menyebabkan wajah terlihat berbeda ataupun lesu saat bangun tidur.
Untuk mencegahnya, kita bisa banyak minum air putih agar tubuh tidak kekurangan cairan, kemudian, sebaiknya tinggikan bagian bantal agar cairan tidak menumpuk di jaringan wajah, kurangi kebiasaan yang tidak menyehatkan, serta olahraga agar aliran darah lancar dan mengurangi stres.
Baca Juga: Suka Tidur Memeluk Guling? Selain Bikin Nyaman, Ternyata Juga Punya Banyak Manfaat untuk Tubuh
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | Science ABC |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR