Bobo.id – Apa teman-teman tahu bagaimana proses Matahari bersinar di siang hari dan Bulan bersinar di malam hari?
Setiap hari, kita melihat Matahari bersinar dan setiap malam, Bulan bersinar menggantikan Matahari.
Kalau tidak ada Matahari dan Bulan yang bersinar, Bumi pasti gelap sekali, ya?
Yuk, kita cari tahu proses Matahari bersinar di siang hari dan Bulan bersinar di malam hari.
Bagaimana Proses Matahari Bersinar di Siang Hari?
Bintang induk di Tata Surya kita adalah Matahari. Matahari adalah bintang yang terdekat dari tempat kita tinggal, teman-teman.
Seperti bintang di langit lainnya, Matahari juga bersinar dengan sangat terang.
Apa teman-teman pernah bertanya-tanya, bagaimana proses Matahari bersinar, ya? Kita lihat ke bagian dalam Matahari, yuk!
Matahari tersusun dari atom-atom hidrogen, lo. Atom ini terlibat dalam proses fusi nuklir.
Untuk tahu bagaimana proses Matahari bersinar. Kita harus tahu tentang fusi nuklir ini lebih dulu. Apa itu, ya?
Baca Juga: Inilah Penemuan Teleskop Pertama yang Menjadi Awal Mula Kemajuan Ilmu Astronomi
Di dalam Matahari, suhu dan tekanannya sangat tinggi membuat hidrogen bergerak dengan kecepatan yang sangat cepat, sampai atom-atom itu saling bertabrakan.
Akibatnya, proton (muatan positif) pada atom-atom hidrogen dalam Matahari menyatu secara permanen dan membentuk isotop deuterium.
Deuterium yang saling bertabrakan akan menjadi helion. Kemudian helion-helion berubah jadi helium yang lebih berat dari hidrogen.
Nah, proses di atas itulah yang disebut fusi nuklir, teman-teman. Jadi, fusi nuklir adalah proses bergabungnya atom-atom yang lebih ringan dan menghasilkan atom yang lebih berat.
Reaksi fusi dalam Matahari itu menghasilkan energi yang sangat besar, teman-teman.
Rahasia proses Matahari bersinar adalah energi dari reaksi fusi itu.
Selain menjadi alasan bintang bersinar terang, energi reaksi fusi itu pula yang memancarkan panas yang sangat tinggi.
Karena Matahari merupakan bintang, bintang-bintang lain di langit juga mengalami proses yang sama untuk bisa bersinar.
O iya, sebenarnya Matahari selalu bersinar, namun karena Bumi berrotasi pada porosnya, maka memengaruhi waktu siang dan malam. Sehingga kita hanya mendapatkan cahaya Matahari saat cahayanya mengenai bagian Bumi, yaitu siang hari.
Bagaimana dengan Bulan, ya? Proses apa yang membuat bulan bersinar?
Baca Juga: Inilah Rahasia Cara Astronaut Tetap Beraktivitas di Ruang Angkasa!
Proses Bulan Bersinar di Malam Hari
Berbeda dengan Matahari, Bulan bukanlah bintang, teman-teman.
Bulan memiliki susunan material seperti Bumi, yaitu lapisan batuan luar dan inti yang sebagian besar terbuat dari besi.
Bulan bukanlah benda langit yang menghasilkan cahayanya sendiri.
Bulan bersinar karena memantulkan cahaya Matahari, teman-teman.
Jadi, cahaya yang kita lihat pada Bulan di malam hari merupakan cahaya Matahari yang dipantulkannya.
Kok bisa, ya, Bulan bersinar dengan memantulkan cahaya Matahari?
Bulan memiliki permukaan yang berwarna abu-abu dan bergelombang, sehingga bisa memantulkan cahaya Matahari.
O iya, meskipun Bulan terlihat terang, sebenarnya bulan hanya memantulkan sekitar 3 – 12 persen cahaya Matahari yang mengenainya, lo.
Cahaya Bulan yang berubah-ubah terang dan redupnya itu tergantung pada posisi bulan pada orbitnya mengelilingi Bumi.
Bulan terlihat paling terang ketika berada di sudut 180 derajat dari Matahari, jika dilihat dari Bumi. Kita mengenalnya sebagai bulan purnama.
Begitulah proses Matahari bersinar di siang hari dan Bulan bersinar di malam hari.
Baca Juga: Ini Dia Arti Kata Meteor, Atmosfer, Bumi, Planet, dan Heat Shield! Materi Belajar dari Rumah TVRI
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id |
Bertemu Karakter Favorit di Doraemon Jolly Town MARGOCITY, Apa Saja Keseruannya?
Source | : | Kompas.com,Live Science,Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR