Bobo.id - Ternyata, rasa berkaitan dengan cara kerja otak kita, lo. Wah, memang ada kaitannya, ya? Yuk, kita cari tahu!
Ambang Batas Rangsangan
Biasanya, kue yang manis cocok jika didampingi dengan minuman tawar atau pahit. Sebab, biasanya jika kita minum sesuatu yang manis, seperti teh manis atau susu, tepat setelah kita makan, maka rasa manis minuman itu akan hilang.
Ternyata, rasa yang berubah jadi tawar itu berkaitan dengan lidah dan otak kita, lo.
Lidah kita adalah salah satu organ reseptor rangsangan. Lidah akan menerima rangsangan dari makanan kita, lalu memberikan sinyal itu ke otak.
Baca Juga: Mudah Stres Selama Pandemi? 4 Makanan Sehat Ini Bisa Bantu Meningkatkan Suasana Hatimu!
Otak kita kemudian menerjemahkan rangsangan itu dan hasilnya kita bisa merasakan manis, pahit, asin, asam, dan semua rasa makanan kita.
Namun, agar lidah bisa mengirim sinyal rangsangan ke otak, ada batas yang harus dicapai.
Misalnya, lidah akan mengirim sinyal jika rangsangan mencapai angka 5. Jika kurang dari itu, lidah dan otak tidak akan memproses rasa yang kita terima.
Menariknya lagi, batas ini bisa semakin tinggi jika digunakan untuk mengirim sinyal rangsang yang sama terus-menerus.
Itulah yang terjadi pada tubuh kita. Kue yang kita makan mungkin memiliki kadar gula yang tinggi, sehingga lidah dan otak kita terbiasa dengan rasa manis itu.
Lalu, ketika kita mulai minum teh yang kadar gulanya tidak sebanyak kue, lidah dan otak kita tidak akan merespon rasa itu.
Namun, jika kadar gula di minuman kita lebih tinggi dari yang ada di kue, kita pasti bisa merasakan manisnya.
Bisa Terus Naik
Meski begitu, ambang batas rangsangan bisa kembali turun jika kita menggunakan lidah kita untuk mengecap rasa yang berbeda, misalnya asam.
Sebab, ketika kita mengecap rasa yang berbeda, lidah dan otak kita akan mengalihkan fokus dari rangsangan yang sebelumnya sama, ke rangsangan yang sangat berbeda.
Karena ambang batas rangsangan ini bisa terus naik jika digunakan, artinya kita harus mengendalikan seluruh makanan kita.
Jika tidak, lidah kita akan menjadi kurang sensitif terhadap rasa manis, meskipun gula yang kita gunakan sudah banyak.
O iya, ini tidak hanya berlaku pada rasa manis, tetapi berlaku juga pada rasa lainnya, bahkan organ lainnya. Menarik, ya!
Baca Juga: Buah yang Sudah Matang Warnanya akan Berubah dan Menjadi Lebih Manis, Ada Proses Apa di Baliknya?
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Eva Jessica |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR