Bobo.id - Kucing merupakan salah satu jenis hewan yang sering dijadikan peliharaan.
Tidak hawa wajahnya yang lucu, kucing juga sering melakukan berbagai tingkah aneh yang membuat kita gemas.
Baca Juga: Kucing Bisa Punya Dua Bola Mata yang Berbeda Warna, Apakah Ia Bisa Melihat Seperti Kucing Lainnya?
Namun, pernahkah kamu melihat kucing peliharaanmu terus menggaruk bagian-bagian tubuhnya? Kalau iya, harus berhati-hati karna bisa jadi kucingmu terserang kutu.
Pinjal atau kutu kucing (Ctenocephalides felis) tidak hanya mengganggu kucing, tapi juga bisa menjadi biang penyakit yang membahayakan manusia.
Kutu kucing bisa membawa bakteri Bartonella henselae biang penyakit cat scratch disease (CSD) serta bakteri Yersinia pestis penyebab penyakit pes.
Kedua penyakit akibat infeksi yang dibawa kutu kucing ini bisa berdampak fatal kalau tidak ditangani secara tepat.
Berikut ini adalah gejala infeksi akibat digigit kutu kucing pada manusia. Yuk, cari tahu!
Baca Juga: Wah, Sejarah Anjing Polisi Ternyata Sudah Bermula Sejak 100 Tahun Lalu, Bagaimana Asal Mulanya?
Gejala Cat Scratch Disease
Melansir laman resmi Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) AS, cat scratch disease (CSD) adalah infeksi bakteri Bartonella henselae yang dibawa kutu kucing.
Kucing yang tampak sehat bisa menyebabkan infeksi CSD saat terinfeksi bakteri Bartonella.
Dalam beberapa studi, bakteri Bartonella ditemukan dalam darah sepertiga kucing sehat, terutama anak kucing.
Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak di bawah 15 tahun, terutama yang punya daya tahan tubuh lemah.
Gejala CSD karena digigit kutu kucing yang paling umum adalah:
Kalau ada beberapa gejala di atas, lebih baik segera berkonsultasi ke dokter.
Baca Juga: Hati-Hati dengan Madu Palsu, Inilah 5 Cara Mudah Membedakan Madu Asli dan Madu Palsu!
Gejala Penyakit Pes
Melansir Harvard Health Publishing, penyakit pes adalah infeksi bakteri Yersinia pestis.
Penyakit ini bisa berkembang menjadi infeksi yang merenggut nyawa kalau tidak segera diobati.
Kucing bisa menyebarkan penyakit pes ke orang sekitarnya dengan membawa kutu yang terinfeksi bakteri Yersinia pestis.
Penyakit ini menyerang dalam berbagai bentuk, di antaranya bubonik, septikemia, dan pneumonik.
Pes Bubonik
Pes bubonik merupakan penyakit paling umum akibat gigitan kutu kucing.
Gejala penyakit ini di antaranya kelenjar getah bening di area sekitar gigitan kutu jadi nyeri hebat, membengkak, dan kemerahan.
Sekitar dua sampai enam hari setelah digigit kutu kucing, penderita akan mengalami demam tinggi, kedinginan, sakit otot, sakit kepala, dan lemah.
Dengan perawatan medis yang tepat dan cepat, 90 persen pasien bisa bertahan hidup.
Tanpa pengobatan yang tepat, bakteri bisa menyebar ke aliran darah dan penyakit berkembang menjadi pes septikemia.
Pes Septikemia
Pes septikemia bisa terjadi dari komplikasi pes bubonik.
Penyakit ini juga bisa timbul saat bakteri Y. pestis masuk ke aliran darah setelah seseorang kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi.
Gejala awal pes septikemia adalah mual, muntah, diare, dan nyeri perut.
Tanda-tanda lain infeksi bakteri dari gigitan kutu kucing ini di antaranya pendarahan di bawah kulit, memar, ada darah di urine, kotoran BAB, maupun mimisan.
Beberapa penderita yang tidak segera ditangani juga bisa mengalami syok, gagal ginjal, susah bernapas, sampai meninggal dunia.
Dengan perawatan yang tepat, sebanyak 80 persen penderita bisa bertahan hidup.
Pes pneumonik
Pes pneumonik sangat jarang terjadi. Kondisi ini bisa terjadi saat bakteri Y. pestis menginfeksi paru-paru dan menyebabkan pneumonia.
Pes pneumonik juga bisa disebabkan komplikasi pes septikemia.
Gejala pes pneumonik di antaranya demam tinggi, kedinginan, sakit kepala hebat, nyeri dada, pernapasan cepat, napas pendek-pendek, dan batuk berdarah.
Tanpa penanganan tepat, penyakit ini bisa menyebabkan kematian.
(Penulis: Mahardini Nur Afifah)
Baca Juga: Apa Saja Perbedaan RGB dan CMYK? Ketahui Juga Kapan Harus Menggunakan Metode Warna Ini!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR