Bobo.id- Burung western tragopan atau tragopan adalah burung langka. Warnanya terlihat sangat indah.
Namun, burung ini disebut juga burung pemalu. Kenapa, ya? Yuk, kita cari tahu!
Habitat Burug Western Tragopan
Western tragopan disebut satwa endemik Himalaya Barat di India bagian utara.
Penduduk setempat menyebut burung ini jujurana, yang artinya rajanya para burung.
Burung tragopan sangat menyukai hutan dengan banyak semak. Sebab, mereka biasanya mencari makan dan bersembunyi dari musuhnya di semak.
Burung western tragopan memiliki bulu dada jingga dan bulu badan hitam berbintik putih. Masing-masing bintik dibatasi bercak merah tua dan hitam.
Baca Juga: Kepodang Emas, Burung Berbulu Kuning Keemasan dengan Nilai Filosofis yang Menjadi Maskot Jawa Tengah
Burung tragopan jantan ukurannya lebih besar daripada yang betina.
Burung jantan memiliki kaki yang lebih panjang dan bulu kepalanya berwarna hitam serta merah di leher.
Western tragopan adalah burung arboreal atau selalu berada di pohon.
Namun, burung tragopan mencari makan di tanah. Makanan kesukaan mereka daun, biji-bijian, serangga, dan hewan tidak bertulang belakang (invertebrata).
Mereka membangun sarang di lubang pepohonan yang rendah.
O iya, burung western tragopan sering bertengger di pohon sendirian.
Biasanya burung jantan akan menunjukkan keindahan suaranya untuk mendekati burung betina.
Burung betina bisa bertelur antara tiga sampai lima butir dan menetaskannya.
Baca Juga: Banyak Burung yang Bertengger di Kabel Listrik dan Tidak Tersetrum, Mengapa Begitu?
Rentan Punah
Burung western tragopan dianggap sebagai burung yang tergolong langka dari semua jenis burung.
Menurut Majalah National Geographic Indonesia edisi September 2019, populasi burung western tragopan sekitar 3.300 ekor yang bertahan hidup di alam liar di India.
Sementara jumlah burung yang ada di penangkaran hanya puluhan ekor.
Organisasi konservasi alam dunia, yaitu IUCN, menggolongkan burung western tragopan sebagai satwa yang rentan punah.
Penyebabnya, burung western tragopan sering diburu dan habitatnya di hutan juga rusak.
Baca Juga: Burung Nasar Hidup dengan Makan Bangkai, Simak Penjelasannya!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Yuk, lihat video ini juga!
Penulis | : | Jonathan Alfrendi |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR