Bobo.id - Tidur di malam maupun siang hari kita lakukan untuk mengisi kembali energi di tubuh dan beristirahat sejenak setelah melakukan beragam aktivitas.
Karena tubuh sudah beristirahat, maka setelah bangun tidur tubuh akan terasa segar, bahkan bisa membuat suasana hati menjadi lebih baik.
Namun apakah teman-teman pernah merasa tidak nyaman setelah bangun tidur dan suasana hati juga menjadi buruk sehingga mudah marah?
Kalau iya, kamu mungkin saja mengalami kondisi yang disebut sebagai sleep inertia, nih.
Kondisi inilah yang kemudian menyebabkan seseorang jadi marah saat bangun tidur dan merasakan kondisi tidak nyaman, seperti pusing dan ingin tidur lagi.
Merasakan kondisi ini setelah bangun tidur ternyata merupakan hal yang umum terjadi dan bisa dialami siapa saja.
Apa yang menyebabkan terjadinya sleep inertia ini dan bagaimana cara mencegahnya, ya?
Baca Juga: Hindari 4 Kesalahan Ini Saat Mencuci Sepatu, Cek Apa Kamu Masih Melakukan Salah Satunya?
Sleep Inertia Menyebabkan Suasana Hati Tidak Baik saat Bangun Tidur
Setelah bangun tidur, seharusnya kita akan merasa segar karena mendapatkan istirahat yang cukup.
Namun kalau teman-teman mengalami sleep inertia, maka yang tejadi justru sebaliknya, nih.
Kita jadi mudah marah dan merasa tidak nyaman setelah bangun tidur, salah satunya adalah merasa pusing.
Mengutip dari situs Hello Sehat, sleep inertia adalah kondisi atau waktu peralihan antara bangun dan tidur.
Kondisi ini akan ditandai dengan pusing yang dirasakan ketika kita sudah bangun, tapi belum sepenuhnya bangun dari tidur.
Nah, pada kondisi ini tubuh belum bisa bekerja sepenuhnya, kewaspadaan dalam tingkat rendah, hingga adanya rasa untuk ingin tidur lagi.
Rata-rata, kondisi sleep inertia ini berlangsung singkat, kok, sekitar lima sampai 30 menit saja.
Namun pada seseorang yang kurang tidur, sleep inertia akan berlangsung lebih lama, yaitu berjam-jam.
O iya, kondisi ini biasanya terjadi pada orang yang melakukan tidur singkat.
Penyebab Terjadinya Sleep Inertia
Ada beberapa hal yang diperkirakan menjadi penyebab seseorang mengalami sleep inertia, nih, teman-teman.
Faktor pertama adalah karena ada tahapan tidur yang sudah terjadi sebelum kita terbangun.
Kalau kita terbangun pada tahap ketiga tidur, di mana otak menghasilkan gelombang delta yang lebih tinggi dibandingkan tahap sebelumnya dan membuat kita jadi tidak sadar dengan lingkungan sekitar, maka besar kemungkinan kita mengalami sleep inertia.
Kondisi sleep inertia juga bisa disebabkan karena adanya pengaktifan yang lebih lambat di beberapa bagian otak setelah bangun tidur.
Baca Juga: Arti Pandemi dan Perbedaannya dengan Epidemi, Istilah yang Sering Kita Dengar Selama Wabah Corona
Salah satunya adalah bagian yang bertugas untuk pengambilan keputusan dan pengendalian motorik tubuh, yaitu korteks prefrontal atau PFC.
Ternyata bagian PFC perlu waktu sekitar 30 menit untuk menyesuaikan lajunya dengan bagian tubuh yang lain.
Cara Mencegah Mengalami Sleep Inertia
Kalau kita terbangun dalam keadaan tidak nyaman dan ingin marah, hal ini tentu akan membuat kita jadi tidak semangat melakukan aktivitas.
Maka dari itu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya sleep inertia, teman-teman.
Pertama, atur jadwal tidur setiap hari, agar kebutuhan tidur dapat terpenuhi dengan baik.
Hal ini juga tidak membuat kita membutuhkan tidur pendek saat siang hari, karena sleep inertia biasanya terjadi setelah bangun dari tidur singkat atau pendek.
Cara kedua adalah dengan membiarkan tubuh terbangun dengan sendirinya, artinya biarkan kita bangun secara alami, misalnya tanpa alarm atau suara lainnya.
Ketika kita bangun karena alarm atau suara lain, hal ini menandakan tubuh bangun tidur dengan terpaksa, sehingga tubuh akan terpaksa untuk bangun.
Baca Juga: Hal yang Dapat Kita Lakukan untuk Gerakan Sadar Energi di Rumah, Kamu Sudah Lakukan?
Bangun tidur tanpa menggunakan alarm mungkin sulit untuk pertama kalinya, namun kita bisa mengatur alarm pada waktu yang sama setiap harinya, agar tubuh terbiasa bangun pada waktu yang sama, sehingga lama-kelamaan kita akan bisa bangun dengan sendirinya tanpa alarm.
Ketiga, kita bisa membilas wajah dengan air dingin, untuk membantu mengurangi rasa kantuk.
O iya, setelah bangun tidur sebaiknya ktia tidak langsung melakukan aktivitas yang cepat atau berat.
Sebaiknya, biarkan tubuh melakukan aktivitas secara pelan selama sekitar 15 - 30 menit.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Yuk, tonton video ini juga!
Source | : | Hello Sehat |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR