Bobo.id - Hal apa yang pernah membuat teman-teman sangat takut?
Ada yang takut saat harus tidur di kamar yang gelap, takut terpisah dengan orang tua di tempat ramai, atau takut hantu.
Ketika mulai merasa takut, biasanya tubuh mengalami berbagai reaksi, seperti keringat dingin, tubuh gemetar, telapak kaki dan tangan dingin, hingga jantung yang berdegup kencang.
Namun saat ketakutan itu sudah hilang, maka keadaan tubuh akan kembali seperti semula.
Bahkan ada juga orang yang bisa menangis saat merasa sangat takut.
Bagi sebagian orang, ketakutan adalah hal yang tidak perlu, bahkan kadang dianggap berlebihan.
Padahal, ketakutan adalah respons yang penting untuk dimiliki tubuh, lo. Ketahui apa yang terjadi pada tubuh saat seseorang ketakutan, yuk!
Rasa Takut Diatur oleh Amigdala
Saat sedang ketakutan, tubuh akan memberikan berbagai respons dan reaksi.
Misalnya keringat dingin, tangan dan kaki yang menjadi dingin, dan yang paling sering terjadi adalah jantung berdegup kencang.
Rasa takut yang kita rasakan ini ternyata berasal dari bagian otak manusia yang disebut amigdala.
Amigdala adalah bagian otak yang merupakan sekelompok saraf yang bentuknya seperti kacang almond.
Nah, amigdala inilah yang dipercaya merupakan bagian otak yang punya peran untuk mengolah ingatan pada reaksi emosi.
Ketika merasa takut, maka amigdala akan berada dalam keadaan siaga, yang kemudian akan mengirimkan sinyal rasa takut ini ke otak.
Baca Juga: Inilah Penjelasan Mengapa Air dan Minyak Tidak Bisa Bercampur
Respons Tubuh Dipengaruhi oleh Hippocampus
Selain amigdala, bagian otak lain yang juga berperan pada rasa takut adalah hippocampus, yaitu bagian otak manusia yang merupakan pusat emosi, memori, serta sistem saraf otomatis.
Hippocampus inilah yang kemudian mengirimkan sinyal ke seluruh tubuh untuk memberitahukan bagaimana organ tubuh kita harus bereaksi.
Pesan atau sinyal yang dikirimkan oleh hippocampus ke seluruh tubuh tubuh misalnya adalah ke jantung, paru-paru, dan kelenjar adrenal.
Sinyal yang dikirimkan ini akan membuat ketiga organ dalam tadi untuk bekerja dengan lebih cepat.
Hasilnya, jantung akan berdetak lebih cepat, kita merasa sesak napas atau bernapas dengan lebih cepat, dan merasa takut.
Namun di saat bersamaan, organ pencernaan kita akan melambat saat organ dalam tubuh lainnya bekerja dengan cepat.
Hal ini dimaksudkan untuk menghemat energi untuk proses lain di dalam tubuh yang lebih penting.
Rasa Takut Juga Berguna untuk Tubuh
Kalau sedang takut, mungkin orang di sekitar kita akan menyarankan agar kita tidak lagi perlu merasa takut.
Ternyata rasa takut yang dirasakan oleh tubuh pada beberapa kejadian tertentu ini penting untuk tubuh, teman-teman.
Rasa takut termasuk dalam respons fight or flight yang bisa menentukan hal apa yang harus dilakukan pada situasi itu.
Respons ini membuat kita mengambil keputusan untuk menghadapi ketakutan itu, atau justru pergi menghindarinya.
Baca Juga: Saat Pilek, Telinga Kita Terasa Sakit, Kenapa Bisa Begitu, ya?
Hal ini penting, lo, karena dengan menghadapi atau justru lari dari hal yang membuat takut, maka kita bisa saja terhindari dari sesuatu yang berbahaya.
Misalnya saja seseorang yang takut ular akan memilih untuk pergi dari sekitar ular itu agar tidak digigit.
Akibatnya, orang tadi akan terhindari dari gigitan ular yang mengandung bisa berbahaya.
Yuk, lihat video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Wonderopolis |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR