Bobo.id - Di alam, terdapat rantai makanan yang menyusun ekosistem, baik itu untuk tumbuhan maupun hewan.
Rantai makanan ini berlangsung dari yang paling dasar, yaitu mulai dari tanaman yang dimakan oleh serangga, kemudian serangga yang dimakan hewan lebih besar, lalu berlangsung terus sampai pada pemangsa puncak.
Singkatnya, rantai makanan ini menjelaskan mengenai organisme yang berbeda akan memangsa satu sama lain untuk bertahan hidup.
Salah satu pemangsa puncak dalam rantai makanan adalah burung bangkai.
Sesuai namanya, burung bangkai akan memakan bangkai hewan lain yang sudah mati di alam liar.
Sayangnya, saat ini beberapa jenis burung bangkai, seperti burung bangkai afrika terancam punah.
Burung bangkai yang terancam punah di alam liar ini ternyata bisa memengaruhi kehidupan manusia dan hewan dalam sebuah ekosistem.
Yuk, ketahui apa dampaknya bagi ekosistem kalau burung bangkai benar-benar punah!
Peran Burung Bangkai dalam Sebuah Ekosistem
Nah, sebelum mengetahui apa dampaknya kalau burung bangkai di Bumi punah, ketahui dulu apa peran burung bangkai dalam ekosistem, yuk!
Sesuai namanya, burung bangkai atau burung nasar mendapatkan makanan dari memangsa bangkai yang ada di alam liar.
Bangkai hewan yang dimangsa oleh burung bangkai bisa berasal dari hewan yang mati secara alami, maupun sisa makanan dari hewan lain.
Burung bangkai akan berputar-putar lebih dulu di atas hewan yang sudah terlihat akan mati maupun di atas bangkai hewan.
Baca Juga: Kelelawar Membawa Virus Tetapi Tidak Tertular, Mengapa Begitu?
Setelah itu, ia akan mulai menghampiri bangkai hewan tadi untuk memakannya.
Burung bangkai memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan karnivora lainnya, nih.
Kemampuannya untuk memakan bangkai hewan lain ini disebabkan karena burung bangkai dapat dengan aman mencerna bakteri pada bangkai, seperti antraks.
Sedangkan pada hewan pemakan daging atau pemakan bangkai lainnya, kemampuan ini tidak dimiliki.
Baca Juga: Inilah Alasan Kenapa Cuma Nyamuk Betina yang Mengigit Manusia
Karena itulah, peran burung bangkai sangat penting di dalam sebuah ekosistem.
Dengan memakan bangkai hewan, maka burung bangkai berperan untuk mencegah terjadi pencemaran ekosistem akibat racun dan bakteri berbahaya yang muncul dari bangkai hewan yang sudah mati.
Apa Dampaknya kalau Burung Bangkai Punah?
Banyak yang menganggap kalau burung bangkai adalah hewan yang berbahaya, ganas, bahkan menjijikkan karena memangsa bangkai.
Padahal kalau burung bangkai punah dari ekosistem, maka hal ini akan berdampak pada kehidupan manusia maupun hewan lainnya.
Burung bangkai disebut juga sebagai pasukan pembersihan alam, yaitu dengan cara memakan bangkai hewan.
Kalau bangkai hewan yang sudah mati tidak segera dimangsa oleh burung bangkai, maka bangkai hewan akan membusuk dan menghasilkan bakteri berbahaya yang beracun.
Nah, bakteri berbahaya ini nantinya akan meresap ke tanah maupun mengalir ke sumber air.
Akibatnya, sumber air bagi manusia dan hewan akan tercemar oleh bakteri berbahaya dari bangkai yang tidak dimangsa oleh burung bangkai.
Hal ini pun bisa berdampak pada hewan lain yang mati karena mengonsumsi air yang tercemar atau karena ekosistemnya yang dipenuhi oleh bakteri berbahaya.
Burung Bangkai Sudah Terlacak Kepunahannya Sejak Tahun 1990-an
Sayangnya, saat ini beberapa spesies burung bangkai sedang berada di status kepunahan, teman-teman, seperti burung bangkai afrika.
Penurunan jumlah burung bangkai yang terus terjadi ini sebenarnya sudah diketahui sejak tahun 1990-an oleh para ilmuwan di India.
Burung bangkai yang biasanya berkumpul dalam kawanan besar di sekitar bangkai mengalami penurunan yang sebelumnya tidak pernah terlihat.
Ada berbagai faktor yang menyebabkan semakin menurunnya jumlah burung bangkai, namun sebagian besar disebabkan oleh manusia.
Misalnya adalah perburuan gajah atau yang dilakukan oleh pemburu liar, yang memberikan racun agar hewan buruannya mati.
Saat burung bangkai memakain bangkai hewan yang sudah diburu, maka burung bangkai akan ikut memakan racun tadi.
Faktor lain adalah mengenai budaya yang berlangsun di Zimbabwe, Afrika, di mana kepala burung bangkai dianggap sebagai sesuatu yang berharga.
Hal ini pun meningkatkan jumlah perburuan burung bangkai yang membuat jumlahnya semakin menurun di alam liar.
Saluran listrik dan turbin angin juga menjadi penyebab menurunnya jumlah burung bangkai, nih, teman-teman.
Burung bangkai adalah hewan yang berukuran besar, sehingga sangat rentan bertabrakan dengan turbin angin maupun tersengat listrik saat bertengger di kabel listrik.
Baca Juga: Burung Vampire Finch dari Galapagos Ini Suka Makan Darah, Ini Keunikannya
Untuk mengatasi jumlah burung bangkai yang semakin menurun, para peneliti dan berbagai organisasi pun melakukan beberapa cara, nih.
Salah satunya adalah dengan pemberian makan kepada burung bangkai, melalui daging yang sudah disediakan.
Pemberian makan ini menbuat burung bangkai tidak perlu lagi memakan hewan yang berpotensi meracuni mereka.
Yuk, lihat video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | Kompas.com,National Geographic,BBC |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR