Bobo.id - Teman-teman pernah lihat daging kurban yang dibungkus dengan kresek hitam atau plastik hitam?
Kresek hitam biasanya memang banyak digunakan untuk membungkus daging karena dianggap praktis dan cepat.
Namun, tahukah teman-teman? Ternyata daging kurban atau makanan lainnya, sebaiknya tidak dibungkus dengan kresek hitam.
Mengapa begitu? Yuk, cari tahu jawabannya!
Bahaya Kresek Hitam untuk Makanan
Kresek hitam dibuat dari daur ulang berbagai macam jenis plastik. Plastik yang dijadikan bahan bakunya pun tidak sepenuhnya baik untuk makanan.
Karena itu, kita tidak disarankan menggunakan kresek hitam untuk membungkus makanan.
Jika bahan plastik ini bersentuhan langsung dengan makanan mentah, dalam hal ini berarti daging kurban, kemungkinan besar akan terjadi kontaminasi kimiawi yang memicu penyakit, apalagi bila tidak dibersihkan dan dimasak dengan benar.
Bersumber dari Klikdokter.com, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) DKPP Kota Palangka Raya, Sumardi mengatakan bahwa kresek hitam juga mengandung logam berat seperti timbal (Pb).
Baca Juga: Tak Disangka, Air Rendaman Kulit Bawang Putih Ternyata Bisa Jadi Obat Alami yang Baik untuk Jantung
Logam berat ini berbahaya bagi kesehatan. Menurut dr. Dyah Novita Anggraini dari KlikDokter, timbal yang masuk ke tubuh dapat memengaruhi fungsi saraf, pencernaan, jantung, dan ginjal.
Larangan Penggunaan Kresek Hitam di Jakarta
Pemprov DKI tidak merekomendasikan kantong kresek hitam yang merupakan hasil daur ulang plastik bekas.
Sebab, kantong kresek hitam mengandung zat karsinogen dan berbahaya bagi kesehatan.
Selain itu, tak hanya bungkus daging kurban, wadah untuk daging kurban pun disarankan berbahan ramah lingkungan.
Jika bingung, berikut pengganti kresek hitam yang bisa dipakai untuk pembungkus daging kurban:
Pengganti Kresek Hitam
1. Daun Pisang
Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Food Science and Technology mengatakan bahwa daun pisang ini mengandung antibakteri.
Selain itu, daun pisang memiliki kandungan antioksidan tinggi yang bermanfaat bagi tubuh.
2. Daun Jati
Seperti daun pisang, daun jati juga memiliki antibakteri dan antimikroba.
Sebuah penelitian dari Krishna University, India, menyebutkan bahwa daun ini memiliki daya tahan yang ekstrem, bentuknya lebih stabil dan lebih tahan kekerasan.
Maka dari itu, daun jati tahan terhadap pembusukan.
Tak salah jika daun jati juga dapat membungkus makanan yang memiliki kuah.
Baca Juga: Berbeda dengan Manusia, Mengapa Hewan Bisa Mengonsumsi Daging Mentah?
3. Daun Kelapa
Penggunaan daun kelapa atau biasa disebut janur ini sering kita jumpai dalam pembuatan ketupat, dan berbagai makanan khas daerah lain di Indonesia.
Namun bisa juga, daun kelapa ini dianyam hingga berbentuk seperti besek atau wadah makanan yang dapat didaur ulang.
Beberapa penelitian di India juga menyebutkan bahwa daun kelapa ini memiliki sifat antibakteri dan antiseptik yang berguna untuk menyembuhkan luka.
Di India Selatan masih banyak yang menggunakan daun kelapa ini untuk berbagai terapi penyembuhan luka dengan merebus atau menggunakannya untuk membungkus makanan.
4. Daun Pandan
Daun beraroma wangi ini pastinya akan menggugah selera makan bagi orang yang akan mengonsumsi makanan tersebut.
Melansir dari The Benefit, daun pandan dapat menetralkan racun dan membantu melepaskan racun dan kotoran dari tubuh.
Bahkan dalam Journal of Traditional and Complementary Medicine menyebutkan bahwa daun pandan memiliki efek sitotoksik, antimitotik, antiproliferatif dan apoptosis.
Kandungan tersebut baik untuk mencegah atau menghentikan pertumbuhan kanker.
(Penulis: Siti Afifah, Iveta R.)
Baca Juga: Suka Makan Steak Daging Sapi? Ternyata Ada 5 Tingkat Kematangan Daging, Apa Saja, ya?
----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR