Bobo.id – Hari Raya Iduladha di Indonesia juga dikenal dengan Hari Raya Kurban, teman-teman.
Tahun 2020, Hari Raya Kurban jatuh pada tanggal 31 Juli 2020.
Pada Hari Raya Kurban, umat Muslim melaksanakan penyembelihan hewan ternak, teman-teman.
Di Indonesia, biasanya hewan ternak yang dikurbankan adalah sapi, kambing, kerbau, atau domba.
Daging hewan ternak yang dikurbankan itu kemudian akan dipotong, ditimbang, dan dibagikan pada orang yang membutuhkan.
Biasanya, pembagian daging itu membutuhkan wadah seperti plastik untuk membungkusnya.
Tapi, sekarang juga ada banyak pilihan pembungkus daging kurban yang ramah lingkungan, lo.
Daun Sebagai Pengganti Kemasan Plastik Bungkus Daging Kurban
Bersumber dari Kompas.com, sejak tahun lalu sudah banyak daerah yang menyoroti pengemasan daging kurban, teman-teman.
Misalnya, menjelang Iduladha 2019, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengimbau panitia kurban tidak lagi menggunakan plastik sekali pakai sebagai wadah daging kurban.
Beberapa rumah pemotongan hewan juga menyiapkan besek untuk kemasan daging kurban yang akan dibagikan, teman-teman.
Selain besek bambu, daging kurban juga bisa dibungkus menggunakan daun-daun, lo, teman-teman.
Kira-kira daun apa saja yang bisa jadi pembungkus daging kurban yang ramah lingkungan, ya?
Baca Juga: Banyak yang Suka, Apakah Steak Daging Sapi yang Belum Matang Aman untuk Dikonsumsi?
1. Daun Jati
Daun jati memiliki antibakteri dan antimikroba.
Sebuah penelitian dari Krishna University, India menyebutkan bahwa daun dari tanaman kayu ini terkenal karena daya tahannya yang ekstrem, stabilitas dimensi dan kekerasan yang juga tahan terhadap pembusukan.
Karenanya, daun jati juga dapat membungkus makanan yang memiliki kuah, teman-teman.
Daun jati juga umum digunakan sebagai pembungkus daging di pasar atau digunakan menjadi pembungkus makanan yang dimasak.
2. Daun Pepaya
Menurut Manager Kampanye Perkotaan dan Energi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Bapak Dwi Sawung, menyebutkan kalau daun pepaya cocok untuk membungkus daging kambing atau domba.
Ini karena daun pepaya bisa membantu menghilangkan aroma prengus dari daging kambing atau domba.
3. Daun Pisang
Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Food Science and Technology menunjukkan bahwa daun pisang mengandung antibakteri dan antioksidan tinggi.
Daun pisang juga sudah sering digunakan menjadi pembungkus makanan di Indonesia, baik membungkus bahan makanan segar maupun makanan yang akan dimasak.
4. Daun Kelapa
Penggunaan daun kelapa atau biasa disebut janur ini sering kita jumpai dalam pembuatan ketupat, dan berbagai makanan khas daerah lain di Indonesia.
Namun bisa juga, daun kelapa ini dianyam hingga berbentuk seperti besek atau wadah makanan yang dapat didaur ulang.
Beberapa penelitian di India juga menyebutkan bahwa daun kelapa ini memiliki sifat antibakteri dan antiseptik yang berguna untuk menyembuhkan luka.
Di India Selatan masih banyak yang menggunakan daun kelapa ini untuk berbagai terapi penyembuhan luka dengan merebusnya, serta menggunakannya untuk membungkus makanan.
5. Daun Talas
Daun talas dikenal bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak hingga pakan ikan yang dibudidayakan.
Daun berbentuk lebar dan memiliki cekungan ini cocok digunakan pembungkus makanan berkuah atau pun dikonsumsi sebagai sayuran pelengkap lauk.
Karenanya, daun talas juga bisa dijadikan pembungkus daging.
6. Daun Pandan
Daun beraroma wangi ini pastinya akan menggugah nafsu makan bagi orang yang akan mengonsumsi makanan tersebut.
Daun pandan bisa dianyam menjadi besek dan digunakan untuk membungkus daging teman-teman.
Baca Juga: Rahasia Semur Daging Lezat dan Empuk, Cocok untuk Hidangan Idul Adha Besok
Yuk, lihat video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id/
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | Kompas.com,Grid Health |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR