Bobo.id - Masyarakat Indonesia di berbagai daerah memiliki makanan pokok yang beebeda-beda.
Namun sebagian besar mengonsumsi nasi putih sebagai makanan pokok. Nasi putih yang teman-teman konsumsi berasal dari beras putih.
Nah, selain beras putih, ada berbagai jenis beras lainnya, seperti beras merah, beras cokelat, bahkan beras hitam.
Bukan hanya dibedakan dari warna, berbagai jenis beras ini juga memiliki kandungan gizi yang berbeda.
Baca Juga: Rahasia Siomay Bandung yang Legit dan Lezat, Ternyata Cukup Perhatikan 5 Hal Ini saat Membuatnya
Misalnya beras merah memiliki jumlah serat yang lebih tinggi dibandingkan dengan beras putih.
Seiring berkembangnya pengetahuan mengenai pertanian, saat ini beras bukan hanya dibedakan dari warnanya saja, lo.
Saat ini juga ada beras organik yang bisa menjadi alternatif dari beras biasa. Wah, apa bedanya beras organik dengan beras biasa, ya?
Apa Itu Beras Organik?
Meningkatnya kesadaran masyarakat juga membuat berbagai produk organik bermunculan, teman-teman.
Salah satu produk organik yang mulai dijual adalah beras organik.
Meski terlihat sama, beras organik berbeda dengan beras biasa yang kita konsumsi sehari-hari.
Sebenarnya, apa itu beras organik, ya?
Nah, sesuai dengan namanya, beras organik adalah beras yang ditanam atau diproduksi secara organik.
Ini artinya, prosedur produksinya mengikuti aturan pertanian organik. Aturan organik yang digunakan misalnya adalah pada penggunaan lahan pertanian untuk menanam beras organik.
Setidaknya, butuh masa penanaman padi selama dua tahun pertama sebelum beras yang dihasilkan bisa disebut sebagai beras organik.
Tujuannya adalah agar kandungan anorganik, seperti pestisida di tanah sudah habis.
Perbedaan Beras Organik dan Beras Biasa
Lalu, apa perbedaan beras organik dengan beras biasa atau anorganik, ya?
Ternyata kalau dilihat secara langsung, beras organik tidak terlihat berbeda dengan beras biasa, teman-teman.
Perbedaan kedua jenis beras ini baru terlihat ketika dilakukan penelitian di laboratorium.
Contohnya adalah residu atau sisa pestisida yang tidak ada di beras organik.
Sedangkan dari manfaatnya, beras organik disebut lebih sehat, karena tidak mengandung bahan-bahan yang berbahaya, seperti pestisida.
Selain itu, beras anorganik juga lebih ramah lingkungan, karena dalam penanamannya, tidak menggunakan pestisida dan pupuk kimia lainnya.
Perbedaan lain juga terdapat pada bibit yang digunakan. Karena merupakan beras organik, maka bibit yang digunakan adalah bibit beras organik dan bukannya beras biasa atau beras anorganik.
Penggunaan pupuk juga membedakan kedua jenis beras ini, teman-teman.
Untuk beras organik, pupuk yang digunakan adalah pupuk alami, seperti pupuk kandang maupun pupuk organik.
Sedangkan pada beras biasa, akan menggunakan pupuk kimia, misalnya pestisida.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR