Bobo.id - Setiap tanggal 16 Oktober, diperingati sebagai Hari Pangan Sedunia.
Nah, pada tayangan Belajar dari Rumah melalui TVRI hari ini bertemakan Petani Urban: Upaya Menghasilkan Panganan Sehat di Perkotaan, berhubungan dengan lahan pertanian yang semakin sedikit.
Bagi teman-teman yang tidak sempat menyaksikan tayangannya, simak rangkuman dan soal Belajar dari Rumah hari ini, yuk!
Urban Farming, Pertanian di Tengah Kota
Kalau bepergian ke daerah pedesaan, kita akan dengan mudah menemukan atau melihat adanya kawasan pertanian, berupa sawah, kebun, atau ladang.
Namun di di dearah Maryland, Amerika Serikat, ada kawasan yang disebut dengan urban farm, yaitu pertanian atau perkebunan yang lokasinya ada di tengan perkotaan.
Baca Juga: Jangan Lagi Keseringan Konsumsi 5 Makanan Ini, Efeknya Bisa Buat Daya Tahan Tubuh Menurun!
Gerakan urban farming di Amerika Serikat bisa dikatakan sebuah gerakan yang baru.
Urban farming baru mulai dilakukan oleh penduduk sekitar setelah adanya pembatasan barang-barang, termasuk bahan pangan yang masuk ke wilayah itu.
Hal ini kemudian membuat penduduk Maryland mulai mengusahakan adanya bahan pangan sendiri, tanpa tergantung kepada negara lain.
Lahan urban farming yang diberi nama Eco City Farm ini adalah lahan pemukiman yang diubah menjadi lahan pertanian sejak tahun 2009.
Selain menyediakan sendiri bahan pangannya, lahan pertanian di tengah kota ini bertujuan untuk mempersingkat waktu distribusi bahan pangan.
Adanya pertanian di tengah kota ini dianggap penting, teman-teman, karena sebagian besar penduduk tinggal di kota, dan semakin singkat waktu distribusi bahan pangan, maka bahan pangan itu akan semakin bernutrisi.
Pertanian yang dilakukan di Eco City Farm juga memakai konsep organik, yaitu tumbuhan yang ada di sana tidak diberi bahan-bahan kimia, seperti pestisida, dan rumput-rumput liar dicabut secara manual.
Baca Juga: Bisa Menghilangkan Jamur pada Tanaman, Simak Berbagai Manfaat Kayu Manis untuk Tanaman di Rumah
Hasil Pertanian Didistribusikan ke Berbagai Pihak Lain
Dari kegiatan pertanian yang dilakukan, hasil pertanian kemudian didistribusikan ke berbagai wilayah atau pihak lain.
Hal ini juga dilakukan untuk mengurangi kelebihan produk hasil pertanian yang terbuang.
Kalau di Indonesia para petani bisa menanam berbagai sayur dan bahan makanan lainnya sesuai dengan musim, berbeda dengan di Amerika Serikat.
Para petani di Eco City Farm membangun hoop house atau rumah kaca pada musim tertentu, seperti musim dingin.
Tujuannya adalah agar sayur tetap bisa ditanam pada musim dingin dan tidak terhambat oleh salju.
Selain mengontrol bahan pangan yang ditanam, bahan makanan juga bisa didistribusikan ke pihak lain.
Contohnya seperti yang dilakukan oleh para petani Hmong yang tergabung dalam komunitas HAFA Farm di Amerika Serikat.
Baca Juga: Apa Itu Asam Urat dan Makanan Apa yang Harus Dihindari Orang dengan Kondisi Asam Urat?
Dengan konsep food hub, para petani dan komunitas ini menyalurkan atau mendistribusikan dan menjual sayuran dan berbagai bahan makanan dari lahan yang mereka kerjakan ke berbagai komunitas lain.
Mulai dari sekolah, koperasi, hingga restoran. Selain itu, HAFA juga memiliki program yang mendukung pertanian lokal atau CSA, dengan 350 anggota.
Melalui program CSA, setiap anggota bisa mendapatkan sayuran dan buah segar setiap harinya.
Pemanfaatan Lahan di Atap Rumah untuk Berkebun
Dengan berkurangnya dan semakin terbatasnya lahan pertanian, ternyata bukan menjadi hambatan kita untuk menanam berbagai tanaman, bahkan bertani, lo.
Seperti yang dilakukan oleh Pak Daliman dari Yogyakarta yang memiliki hobi bertani.
Di lahan yang terbatas, Pak Daliman kemudian memanfaatkan lahan di bagian atap rumahnya untuk menanam berbagai sayuran.
Pak Daliman menanam berbagai sayur dan buah, seperti cabai, tomat, kacang panjang, terung, sawi, hingga kembang kol.
Baca Juga: Sering Diabaikan, Inilah 5 Tanda dari Tubuh Kalau Kita Kurang Tidur, Salah Satunya Jadi Mudah Lupa
Lahan di atap rumah beliau ini dikembangkan secara organik dan hanya menggunakan kotoran dari hewan saja.
Selain itu, kegiatan bertani yang dilakukan oleh Pak Daliman ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga. Sehingga saat ada yang ingin memasak atau butuh bahan pangan, cukup memetik bahan pangan yang sudah ada.
Dengan memanfaatkan lahan yang ada di atas rumah untuk menanam berbagai sayuran, hal ini juga bisa mendukung ketahanan pangan, lo.
Meningkatkan ketahanan pangan ini bisa dimulai dengan menanam sayuran yang biasa kita konsumsi sehari-hari.
Soal dan Pembahasan
1. Berdasarkan tayangan yang telah kalian simak, jelaskan apa yang dimaksud dengan konsep urban farming (pertanian urban)?
Pertanian urban atau urban farming adalah pemanfaatan lahan di tengah kota yang kemudian diubah menjadi lahan pertanian dan digunakan untuk menanam berbagahi bahan pangan. Secara singkat, urban farming dapat diartikan sebagai kegiatan bertani di tengah kota.
2. Seperti apa konsep food hub (pusat distribusi makanan) dalam pertanian urban di tayangan tadi?
Konsep food hub yang dilakukan oleh petani dari komunitas HAFA adalah dengan mendistribusikan dan menjual berbagai bahan pangan, seperti sayur dan buah ke berbagai pihak lain, seperti sekolah, koperasi, dan restoran.
Baca Juga: Jangan Sampai Kurang Minum Air Putih, Ini 4 Cara Supaya Kita Tidak Malas Minum Air Putih
3. Coba amati lingkungan sekitarmu, apakah memungkinkan untuk bercocok tanam? Tuliskan rencana kreatif yang bisa kamu lakukan untuk bercocok tanam di lingkungan sekitarmu!
Teman-teman bisa memulai dengan mengamati rumah dan lingkungan di sektiar rumah, apakah ada lahan atau area yang bisa dimanfaatkan untuk bercocok tanam.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Lihat video ini juga, yuk!
Penglihatan Mulai Buram? Ini 3 Hal yang Bisa Jadi Penyebab Mata Minus pada Anak-Anak
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR