Bobo.id - Interaksi sosial terjadi setiap hari di sekitar kita. O iya, interaksi sosial yang terjadi pada manusia memiliki berbagai bentuk.
Apakah teman-teman tahu apa yang dimaksud dengan interaksi sosial?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis antara perseorangan dan perseorangan, antara perseorangan dan kelompok, serta antara kelompok dan kelompok.
Secara singkat, interaksi sosial ini bisa disebut sebagai bentuk hubungan yang dilakukan seseorang atau kelompok dengan orang yang ada di sekitarnya.
Baca Juga: Pancasila Sebagai Ideologi Negara, Inilah Pengertian dan Fungsinya bagi Masyarakat Indonesia
Interaksi sosial bisa terjadi karena manusia mengalami beragam proses sosial.
Nah, interaksi sosial ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu interaksi sosial asosiatif dan interaksi sosial disosiatif.
Cari tahu bentuk dari masing-masing interaksi sosial itu, yuk!
Interaksi Sosial Asosiatif
Proses interaksi sosial asosiatif ini penting untuk membaurnya masyarakat dan kemajuan masyarakat.
Proses sosial ini adalah bentuk interaksi sosial yang mengarah pada kerja sama yang harmonis, teman-teman.
Yang termasuk interaksi sosial asosiatif adalah:
1. Kerja Sama
Kerja sama adalah usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
Kerja sama biasanya berawal dari kesamaan pandangan.
Kerja sama ada yang dilakukan secara spontan, langsung, kontrak, dan tradisional.
2. Akomodasi
Akomodasi adalah proses penyesuaian diri oarng perorang atau kelompok-kelompok manusia yang semula saling bertentangan.
Akomodasi ini dilakukan sebagai upaya mengatasi ketegangan antara pihak yang bertentangan, teman-teman.
Tujuan dari akomodasi ini adalah agar tercipta keseimbangan interaksi sosial terkait norma dan nilai dalam masyarakat.
Akomodasi ini ada delapan bentuknya, yaitu coercion (pemaksaan), kompromi, arbitrasi, mediasi, konsiliasi, toleransi, stalemate (kekuatan seimbang), dan ajudikasi.
3. Asimilasi
Asimilasi adalah proses sosial yang ditandai usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan antara orang-perorangan atau kelompok manusia.
Proses asimilasi meliputi usaha untuk meningkatkan kesatuan tindakan, sikap, dan proses mental, dengan memperhatikan tujuan dan kepentingan bersama.
Faktor yang mempermudah asimilasi antara lain toleransi, kesempatan seimbang, saling menghargai, sikap terbuka dari golongan yang berkuasa, hingga persamaan unsur budaya.
Baca Juga: Inilah Daftar Nama 34 Provinsi di Indonesia Beserta Ibu Kotanya
Tapi ada juga faktor yang menghambat asimilasi, nih.
Misalnya hidup suatu golongan yang terisolasi, kurang pengetahuan tentang budaya,takut terhadap budaya yang dihadapi, perbedaan ciri tubuh, dan kelompok minortas mengalami gangguan dari yang berkuasa.
4. Akulturasi
Akulturasi ini timbul bila kelompok manusia kebudayaan tertentu berhadapan dengan unsur kebudayaan asing.
Kemudian, unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima tanpa menyebabkan hilangnya kebudayaan itu sendiri.
Interaksi Sosial Disosiatif
Proses interaksi sosial disosiatif adalah keadaan sosial yang tidak harmonis, akibat adanya pertentangan antar anggota masyarakat.
Pertentangan itu bisa ditimbulkan oleh ketidaktertiban sosial yang terjadi dalam masyarakat.
O iya, meskipun proses ini menghambat perkembangan masyarakat, tapi kalau tidak ada interaksi sosial disosiatif juga bisa menyebabkan masyarakat tidak maju.
Yang termasuk interaksi sosial disasosiatif adalah:
1. Persaingan
Persaingan adalah proses sosial ketika ada dua pihak atau lebih yang saling berlomba dan berbuat sesuatu untuk mencapai kemenangan tertentu.
Persaingan terjadi bila beberapa pihak menginginkan sesuatu yang jumlahnya terbatas, atau sesuatu yang menjadi pusat perhatian umum.
2. Kontravensi
Kontravensi adalah proses sosial yang ditandai ketidakpastian, keraguan, penolakan, dan penyangkalan, yang tidak diugkapkan secara terbuka.
Penyebabnya karena ada perbedaan pendirian antara kalangan tertentu dengan kalangan lain dalam masyarakat, atau dengan pendirian masyarakat.
Kontravensi dibagi menjadi kontravensi umum, sederhana, intensif, rahasia, dan taktis.
3. Pertikaian
Pertikaian ini adalan bentuk lanjut konntravensi. Dalam pertikaian, perselisihan sudah bersifat terbuka.
Ini bisa terjadi karena perbedaan antara kalangan tertentu dalam masyarakat semakin tajam.
4. Konflik
Konflik secara umum sering terjadi dalam masyarakat.
Konflik ini adalah proses sosial di mana orang-perorangan atau kelompok manusia berusaha memenuhi tujuan dengan jalan menentang pihak lawan, yang disertai ancaman atau kekerasan.
Baca Juga: Inilah Gagasan Pokok dan Gagasan Pendukungnya dari Tayangan 'Mengapa Masakan Indonesia Enak-Enak?'
(Penulis: Arum Sutrisni Putri)
Yuk, lihat video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR