Bobo.id - Teh adalah salah satu minuman yang disukai oleh banyak orang di berbagai negara, terutama di Asia.
Indonesia sendiri banyak masyarakatnya yang tidak bisa lepas dari mengonsumsi teh.
Misalnya, ada yang memiliki kebiasaan minum teh di pagi hari, minum teh setelah makan, atau sekedar minuman untuk teman makan camilan.
Salah satu jenis teh yang umum digunakan di Indonesia adalah teh celup. Kita bisa dengan mudah menemukannya di mana saja.
Cara membuatnya pun mudah, cukup menyeduh teh celup dengan air panas atau air hangat. Tunggu beberapa menit maka teh siap untuk dikonsumsi.
Beberapa waktu lalu beredar kabar kalau teh yang dicelup terlalu lama bisa membahayakan kesehatan. Pernah dengar?
Sebenarnya aman kah mengonsumsi teh celup? Yuk, cari tahu penjelasannya!
Baca Juga: Meski Enak, Minum Es Teh Manis Ternyata Bisa Datangkan 5 Bahaya untuk Tubuh, Masih Sering Minum?
Terlalu Lama Atau Berkali-Kali?
Kalau dilihat dari segi kesehatannya, tentu saja teh tubruk lebih sehat daripada teh celup.
Itu karena teh celup sudah melalui proses pabrik yang lebih rumit daripada teh tubruk.
Hal itu menjadikan teh celup lebih mungkin mengandung bahan kimia tambahan di dalamnya.
Namun selain itu, tidak ada lagi yang berbahaya dari teh celup. Termasuk menyeduhnya terlalu lama.
Baca Juga: Bisa Membahayakan Tubuh, Jangan Lagi Konsumsi 4 Makanan Ini Setelah Makan Udang
Banyak orang beranggapan bahwa teh celup mengandung klorin yang bisa membahayakan tubuh jika dicelup terlalu lama.
Bahkan disebut-sebut juga sebagai pemicu berbagai masalah kesehatan, seperti keterbelakangan mental hingga kanker.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia atau BPOM sempat menjawab keresahan masyarakat ini melalui laman resmi mereka, www.pom.go.id.
BPOM mengatakan jika kantung yang digunakan untuk teh celup pada biasanya terbuat dari kertas kraft dan dilapisi plastik politilen sebagai perekat.
Baca Juga: Pernah Minum Teh Tarik? Ini Alasan Kenapa Membuatnya Harus dengan Cara Ditarik
Pabrik kertas untuk kemasan pangan sudah tidak menggunakan senyawa klorin sebagai pemutih dan syarat ini disertakan pada saat permohonan penilaian keamanan produk.
Semua produk yang terdaftar di BPOM sudah pasti aman dan tidak akan berbahaya mau berapa lama pun teh celup diseduh.
Jadi pastikan kita mengecek produk teh celup yang kita biasa konsumsi, apakah sudah mendapat cap BPOM atau belum, ya.
Paling hal yang terasa pada teh celup yang diseduh terlalu lama adalah rasa pahit yang terasa kering.
Baca Juga: Ingin Tidur Cepat dan Nyenyak? Coba Konsumsi Minuman Ini Sebelum Tidur, Beragam Teh Hingga Jus Ceri
Pastikan juga hanya menggunakan teh celup hanya satu kali dan bukan berkali-kali untuk rasa yang lebih kuat.
Nah, sekarang kita sudah tahu faktanya. Ternyata teh celup tidak berbahaya walau dicelup terlalu lama.
Teman-teman tentunya tahu kalau teh punya banyak manfaat untuk kesehatan. Salah satunya adalah untuk mengatasi masalah perut kembung.
Berikut ini adalah empat jenis teh yang baik untuk dikonsumsi saat perut kembung:
1. Teh Peppermint
Peppermint adalah ramuan luar biasa yang telah digunakan untuk mengobati penyakit pencernaan selama berabad-abad. Ini semua berkat bahan aktifnya, yaitu mentol.
Mentol adalah yang memberi sensasi rasa dingin pada peppermint. Mentol jugatermyata bermanfaat untuk membantu mengurangi peradangan.
Khasiat anti-inflamasi teh peppermint bantu meredakan ketidaknyamanan perut yang dapat menyebabkan perut kembung.
Studi menunjukkan bahwa teh peppermint memiliki khasiat antispasmodik yang kuat, yang berarti bisa membantu usus untuk rileks.
Ini tentunya akan meringankan hejala perut kembung.
Penelitian juga menemukan bahwa teh peppermint dapat memberikan efek analgesik atau menghilangkan rasa sakit.
Baca Juga: 3 Hal Ini Sebaiknya Tidak Dilakukan Setelah Makan, Salah Satunya Minum Teh
2. Teh Jahe
Teh jahe terbuat dari akar tanaman jahe. Rasanya pedas, menghangatkan, dan bisa memberi nutrisi.
Jahe adalah antiemetik ampuh yang membantu mengurangi rasa mual dan gangguan pencernaan.
Rempah satu ini sudah digunakan selama ratusan tahun sebagai obat untuk muntah, sakit perut dan mual.
Teh jahe sangat efektif dalam menenangkan perut kembung karena sifat anti-inflamasi yang dimilikinya.
Teh jahe juga bisa membantu sistem pencernaan untuk mengosongkan lebih cepat.
Baca Juga: Bisa Dikonsumsi dengan Teh, Jaga Kadar Gula Darah Seimbang dengan Bahan Alami Ini
3. Teh Chamomile
Teh lembut ini terkenal untuk menenangkan perut yang sakit sekaligus meningkatkan suasana hati, lo.
Teh ini dibuat dari seduhan bunga chamomile dalam air panas, teh chamomile memberikan efek menenangkan alami untuk tubuh dan pikiran.
Penelitian telah menunjukkan bahwa chamomile sangat membantu untuk sindrom iritasi usus besar, membantu menenangkan saluran usus, dan mengendurkan otot-otot perut.
Chamomile juga dipercaya bisa membantu mengatasi perut kembung yang disebabkan oleh makanan yang mengandung laktosa.
Minum teh chamomile secara teratur bisa membantu meningkatkan kualitas tidur dan membuat kita lebih rileks.
Baca Juga: Sakit Perut saat Buka Puasa? 4 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya! Banyak Makan Hingga Minum Teh
4. Teh Hijau
Di antara beragam khasiatnya, teh hijau ternyata juga sangat bermanfaat untuk sistem pencernaan.
Bahkan teh hijau dianggap sebagai salah satu teh terbaik untuk kesehatan usus. Hal ini berkat kandungan katekin dan antioksidannya yang tinggi.
Katekin ini bukan hanya menangkal radikal bebas, tetapi juga membantu menenangkan otot di saluran pencernaan.
Teh hijau juga dapat membantu menghilangkan penumpukan gas di usus, yang menyebabkan perut kembung.
Selain itu, teh hijau membantu fungsi sistem pencernaan agar lebih efektif dengan cara memicu kerja enzim yang dibutuhkan tubuh untuk memecah makanan dengan baik.
(Penulis: Marcel Mariana/Sarah Nafisah)
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | Sajian Sedap |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR