Bobo.id - Selama sepuluh bulan terakhir, teman-teman pasti sudah menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah selama masa pandemi COVID-19.
Protokol kesehatan itu adalah mencuci tangan, mengenakan masker, dan menjaga jarak, yang dikenal dengan 3M.
Namun, baru-baru ini ahli epidemiologi (ilmu penyebaran penyakit menular) menyebutkan bahwa protokol kesehatan yang sebaiknya kita lakukan saat ini adalah 5M.
Langkah untuk mengantisipasi penyebaran virus penyebab COVID-19 yang termasuk dalam 5M itu adalah mencuci tangan, mengenakan masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Apa itu mengurangi mobilitas dan bagaimana penerapannya dalam pencegahan penularan penyakit COVID-19? Yuk, kita cari tahu!
Baca Juga: Bukan Lagi 3M, Masyarakat Dianjurkan untuk Terapkan 5M untuk Cegah Penularan COVID-19, Apa Saja Itu?
Mengapa Mengurangi Mobilitas Penting untuk Mencegah Penularan COVID-19?
Bersumber dari artikel di Kompas.com, ahli epidemiologi Indonesia di Griffith University Australia, Bapak Dicky Budiman, menyarankan agar Indonesia menambah strategi pencegahan penyebaran penyakit COVID-19 dari 3M menjadi 5M.
Strategi lain yang perlu dilakukan oleh masyarakat adalah menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.
Mungkin teman-teman sudah memahami tentang menjauhi kerumunan, yang berarti menghindari tempat yang ramai dikunjungi banyak orang.
Lalu, apa itu mengurangi mobilitas, ya? Mengurangi mobilitas artinya mengurangi perpindahan dari satu tempat ke tempat lainnya.
Bapak Dicky Budiman menjelaskan bahwa mobilitas, interaksi penduduk yang tinggi, dan keramaian kerumunan merupakan hal yang memicu semakin banyaknya orang yang tertular penyakit saat pandemi terjadi di suatu wilayah.
Baca Juga: Hindari Kerumunan Jadi Salah Satu Anjuran 5M untuk Kurangi Penularan COVID-19, Apa Alasannya?
Source | : | Kompas.com,Kominfo.go.id |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR