Perubahan lain adalah pada pemberian vaksin hepatitis A yang dimajukan, yaitu dapat diberikan saat anak berusia 12 - 24 bulan, yang sebelumnya harus menunggu anak berusia 24 bulan.
Pemberian vaksin dengue untuk mencegah penyakit demam berdarah juga berubah, yang harus dilakukan saat anak berusia 9 - 18 bulan sebanyak tiga kali dengan jarak pemberian enam bulan.
Dokter Tatang menyebutkan, inti dari perubahan jadwal vaksinasi ini adalah pada waktu pemberian, yang sudah disesuaikan dengan penelitian terbaru yang dilakukan secara klinis.
Baca Juga: Bukan Hanya Mengantuk, 4 Hal Ini Juga Bisa Jadi Tanda Tubuh Kurang Tidur, Termasuk Mudah Lupa
Berbagai Manfaat yang Didapatkan dari Perubahan Jadwal Vaksinasi
Meski terlihat sederhana, perubahan jadwal vaksinasi ini ternyata membawa berbagai manfaat, lo.
Beberapa manfaatnya adalah bahwa dari penelitian terbaru, diketahui kalau antibodi anak terbentuk pada usia 0 -18 tahun, sehingga pemberian vaksin sangat penting.
Selain itu, perkembangan penelitian ini memberikan pengetahuan akan pemberian vaksin yang tepat pada usia anak-anak yang tepat, namun tetap fleksibel atau sifatnya tidak kaku.
Sehingga kalau ada jenis vaksin yang tertinggal atau belum diberikan pada usia tertentu, anak-anak tetap bisa mendapatkan vaksin yang dibutuhkan.
Baca Juga: Jangan Disepelekan, Ini yang Terjadi di Tubuh Kalau Kita Tidak Cukup Minum Air Putih
Yuk, lihat video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR