Bobo.id - Ketika sedang sakit, kita akan mengonsumsi obat yang sudah diresepkan oleh dokter sesuai dengan anjuran yang berlaku.
Nah, selain mengonsumsi obat agar cepat sembuh, kita juga bisa melakukan pencegahan agar tidak sakit.
Caranya adalah dengan pemberian vaksin atau vaksinasi.
Fungsi dari pemberian vaksin adalah unutk memperkuat imunitas tubuh kita, agar sistem kekebalan tubuh bisa melawan virus yang masuk ke dalam tubuh, sehingga tidak menyebabkan penyakit yang berbahaya.
Baca Juga: Mengapa Harus Tunggu 30 Menit Setelah Disuntik Vaksin? Ini Penjelasannya
Beberapa penyakit berbahaya akibat virus yang sudah bisa dicegah dengan vaksin adalah flu, cacar air, polio, hepatitis A, hepatitis B, dan beberapa penyakit lain yang disebabkan oleh virus.
Vaksinasi harus diberikan saat seseorang berusia bayi hingga anak-anak, yaitu 0 - 18 tahun.
Pemberian vaksin dimulai sejak bayi baru berusia 24 jam dan akan diberikan secara berkala sampai seseorang berusia 18 tahun.
Nah, belum lama ini Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI mengumumkan adanya perubahan jadwal vaksinasi. Ketahui serba-serbi perubahan jadwal vaksinasi ini, yuk!
Baca Juga: Bukan Dapat Manfaat, 5 Sayuran Ini Justru Kehilangan Nutrisinya Jika Dikukus, Salah Satunya Brokoli
Mengapa Ada Perubahan Jadwal Vaksinasi?
Coba tanyakan kepada orang tua teman-teman, apakah kamu memiliki buku jadwal vaksinasi dari rumah sakit atau puskemas.
Buku vaksinasi ini berisi jadwal pemberian vaksin yang harus diberikan selama masa pertumbuhan anak-anak, sesuai dengan usia anak.
Nah, namun di tahun 2020 ini, IDAI mengeluarkan jadwal baru terkait pemberian vaksin untuk anak-anak, yaitu perubahan jadwal pada pemberian beberapa jenis vaksin.
Apa yang menyebabkan adanya perubahan jadwal vaksinasi ini, ya?
Baca Juga: Bukan Hanya Salmon, Banyak Ikan Lain yang Tinggi Omega-3, Ketahui Manfaat Omega-3 untuk Tubuh, yuk!
Menurut penjelasan dokter anak Matheus Tatang Puspanjono, seorang dokter anak di Rumah Sakit Pondok Indah, ada beberapa hal yang menyebabkan perubahan jadwal vaksinasi ini.
Faktor pertama adalah perubahan situasi dan kondisi saat ini yang menyebabkan perubahan pada vaksin yang tersedia, misalnya produsen baru sebuah vaksin.
Kedua adalah mengenai beberapa jenis imuniasai yang mulai ada lagi di Indonesia.
Baca Juga: Mulai Sekarang Batasi Konsumsi 3 Makanan Ini, Jika Terlalu Sering Bisa Bikin Sembelit!
Faktor lain adalah kebijakan dari Badan Kesehatan Dunia atau WHO, yang merekomendasikan pemberantasan beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus, misalnya wabah polio.
Berbagai faktor ini kemudian membuat adanya penyesuaian jadwal dan variasi vaksinasi yang baru, serta disesuaikan dengan kondisi global.
Perubahan-Perubahan Jadwal Vaksinasi
Anak-anak tetap akan mendapatkan beberapa jenis vaksin selama masa pertumbuhannya, hingga usia 18 tahun.
Pemberian vaksin di setiap usia tertentu anak-anak ini disesuaikan dengan kekebalan tubuh anak-anak pada masa pertumbuhannya.
Apakah teman-teman yang sudah pernah mendapatkan suntikan vaksin di sekolah?
Pemberian vaksin ini dilakukan sesuai dengan usia dan jenis vaksin anak-anak.
Baca Juga: Tulang Terasa Ngilu saat Kedinginan Bikin Tidak Nyaman, Ini Penyebabnya
Nah, ada perubahan apa saja pada jadwal vaksin 2020 yang dikeluarkan oleh IDAI, ya?
Perubahan pertama adalah pada jumlah vaksin yang diberikan, yaitu menjadi 15 jenis vaksin dari sebelumnya 16 jenis. Hal ini disebabkan karena ada vaksin yang digabung dalam satu kali vaksinasi, yaitu vaksin MR dan MMR.
Jumlah pemberian vaksin juga bertambah, seperti pada vaksin hepatitis B, yang tadinya hanya diberikan empat kali, pada jadwal IDAI tahun 2020 vaksin hepatitis B diberikan sebanyak lima kali.
Pemberian vaksin hepatitis B pada bayi baru lahir juga berubah, yaitu yang tadinya maksimal diberikan 12 jam setelah bayi lahir, menjadi maksimal 24 jam setelah bayi lahir.
Perubahan lain adalah pada pemberian vaksin hepatitis A yang dimajukan, yaitu dapat diberikan saat anak berusia 12 - 24 bulan, yang sebelumnya harus menunggu anak berusia 24 bulan.
Pemberian vaksin dengue untuk mencegah penyakit demam berdarah juga berubah, yang harus dilakukan saat anak berusia 9 - 18 bulan sebanyak tiga kali dengan jarak pemberian enam bulan.
Dokter Tatang menyebutkan, inti dari perubahan jadwal vaksinasi ini adalah pada waktu pemberian, yang sudah disesuaikan dengan penelitian terbaru yang dilakukan secara klinis.
Baca Juga: Bukan Hanya Mengantuk, 4 Hal Ini Juga Bisa Jadi Tanda Tubuh Kurang Tidur, Termasuk Mudah Lupa
Berbagai Manfaat yang Didapatkan dari Perubahan Jadwal Vaksinasi
Meski terlihat sederhana, perubahan jadwal vaksinasi ini ternyata membawa berbagai manfaat, lo.
Beberapa manfaatnya adalah bahwa dari penelitian terbaru, diketahui kalau antibodi anak terbentuk pada usia 0 -18 tahun, sehingga pemberian vaksin sangat penting.
Selain itu, perkembangan penelitian ini memberikan pengetahuan akan pemberian vaksin yang tepat pada usia anak-anak yang tepat, namun tetap fleksibel atau sifatnya tidak kaku.
Sehingga kalau ada jenis vaksin yang tertinggal atau belum diberikan pada usia tertentu, anak-anak tetap bisa mendapatkan vaksin yang dibutuhkan.
Baca Juga: Jangan Disepelekan, Ini yang Terjadi di Tubuh Kalau Kita Tidak Cukup Minum Air Putih
Yuk, lihat video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR